Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny.S di praktik mandiri bidan "Hj S.S" dan klinik bersalin dokter "B.S" kota Palangka Raya

Tiatul Fitri, RIska (2018) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny.S di praktik mandiri bidan "Hj S.S" dan klinik bersalin dokter "B.S" kota Palangka Raya. Laporan Tugas Akhir, PRODI DIII KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
LTA Riska Tiatul Fitri-min.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2015
menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) diseluruh dunia diperkirakan 216/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal turun 47% antara tahun 1990 dan tahun 2015 yaitu dari 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 19/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (WHO, 2015). Kehamilan, persalinan dan nifas adalah suatu kondisi yang normal, namun memerlukan pengawasan supaya tidak berubah menjadi yang abnormal. Target global SDGs (Suitainable Development Goals) adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 Kelahiran Hidup dan target global SDGs (Suitainable Development Goals) adalah pada
2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) setidaknya hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian Balita 25 per 1.000 kelahiran hidup. Mengacu dari kondisi saat ini potensi untuk mencapai target SDGs untuk menurunkan AKI dan AKB adalah off track, artinya diperlukan kerja keras dan sungguh-sungguh untuk mencapainya (Kemenkes RI, 2014).
Kematian ibu menurut definisi WHO adalah kematian selama
kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibatsemua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera. Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 1 tahun pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup.
Menurut Kementrian Kesehatan tahun 2016 penyebab kematian pada bayi baru lahir utamanya adalah bayi yang berusia 0-28 hari, umumnya kematian bayi baru lahir terkait dengan proses kehamilan dan persalinan. Tertinggi adalah karena berat lahir rendah dan yang menjadi masalah hampir di semua wilayah di Indonesia adalah karena kehamilan di bawah usia 20 tahun. Hamil dan bersalin di bawah usia 20 tahun sangat berisiko karena di usia ini rahim belum siap dijadikan tempat tinggal janin dan menjalani persalinan. Sehingga bisa menyebabkan komplikasi. Penyebab lain kematian bayi baru lahir adalah sesak napas dan infeksi (Kemenkes, 2017). Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan 2017 menunjukkan angka kematian bayi dan ibu saat melahirkan mengalami penurunan sejak 2015 hingga pertengahan tahun 2017, jumlah kasus kematian bayi turun dari 33.278 kasus pada 2015 menjadi 32.007 kasus pada 2016. Sementara hingga pertengahan tahun 2017 tercatat sebanyak 10.294 kasus kematian bayi. Demikian pula dengan angka kematian ibu saat melahirkan turun dari 4.999 kasus pada 2015 menjadi 4.912 kasus pada 2016. Sementara hingga
pertengahan tahun 2017 terjadi 1.712 kasus kematian ibu saat proses persalinan (Kemenkes, 2017).Menurut data Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2016 jumlah kasus maternal secara umum mengalami sedikit penurunan jumlah kasus kematian pada tahun 2015 mencapai 80 kasus dan pada tahun 2016 turun menjadi 74 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Kal-Teng, 2017). Menurut data Profil Kesehatan Palangka Raya tahun 2016 jumlah kasus kematian ibu sebanyak 1 kasus dan jumlah kasus kematian bayi sebanyak 6 kasus per 1.000 kelahiran hidup jumlah ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2015 sebanyak 3 kasus per 1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 2017). Menurut data yang saya ambil di Praktik Mandiri Bidan (PMB) S.S pada tahun 2017 data kunjungan ibu hamil K1 sebanyak 356, kunjungan ibu hamil K4 sebanyak 223 dalam tahun 2017 dan data ibu bersalin sebanyak 56. Sebagai upaya penurunan AKI, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sejak tahun 1990 telah meluncurkan safe motherhood initiative, sebuah program yang memastikan semua wanita mendapatkan perawatan yang dibutuhkan sehingga selamat dan sehat selama kehamilan dan persalinannya. Upaya tersebut dilanjutkan dengan program Gerakan Sayang Ibu tahun 1996 oleh Presiden Republik Indonesia. Upaya lain juga telah dilakukan yaitu strategi Making Pregnancy Safer yang dicanangkan tahun
2000. Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan AKI dan AKB sebesar 25%. Program EMAS berupaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian neonatal dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahirminimal di 150 Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial
Komprehensip (PONEK), 300 Puskesmas/Balkesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar (PONED) dan memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit. Dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2015-2019 salah satu sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat dengan target salah satu indikatornya, yaitu AKI pada tahun 2019 turun menjadi 306/100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015). Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, serta pelayanan keluarga berencana (Kemenkes RI, 2015). Oleh karena itu untuk membantu upaya percepatan penurunan AKI salah satunya adalah melaksanakan asuhan secara berkelanjutan atau Continuity of Care. Continuity of Care adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan tenaga professional kesehatan, pelayanan
kebidanan dilakukan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai 6 minggu pertama postpartum (Pratami, 2014). Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik membuat Laporan Ilmiah
untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “Laporan Asuhan Kebidanan Berkesinambungan Pada Ny. S Di Praktik Mandiri Bidan Hj S. S Kota Palangka Raya”

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Legawati, Legawati and Saudah, Siti
Depositing User: Riyanti
Date Deposited: 21 May 2020 05:23
Last Modified: 21 May 2020 05:23
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/185

Actions (login required)

View Item View Item