Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny T di praktik mandiri bidan “SN” kota Palangka Raya

Riyanti, Rahma (2018) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny T di praktik mandiri bidan “SN” kota Palangka Raya. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
LAPORAN LTA YANG BENER RAHMA RIYANTI pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012, jumlah AKI berkisar 359 per 100.000 kelahiran hidup mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2007 yang berkisar 228/100.000 kelahiran hidup dan tahun 2002 berkisar 307 per 100.000 kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan RI, 2016). Jumlah kasus kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebanyak 80 kasus. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2014 sebanyak 101 kasus dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahunn 2013 sebanyak 75 kasus (Dinas Kesehatan Kalimantan Tangah, 2016). Angka kematian ibu (AKI) didefinisikan sebagai jumlah ibu yang meninggal akibat komplikasi kehamilan persalinan dan nifas setiap 100.000 kelahiran hidup. Adapun definisi dari Angka Kematian Bayi (AKB) adalah sebagai jumlah bayi yang meninggal setiap 1.000 kelahiran bayi. AKI dan AKB merupakan indikator yang sangat penting dalam menentukan status kesehatan masyarakat. Keduanya merupakan primadona dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat (Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 2016).Menurut Dinas Kesehatan Palangka Raya pada tahun 2015 angka kematian maternal mengalami penurunan secara signifikan, mencapai 52,99 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 72,6 per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 2016). Faktor penyebab kematian ibu dibagi menjadi dua yaitu : faktor penyebab langsung dan faktor penyebab tidak langsung. Faktor penyebab dan kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh perdarahan, eklamsia, dan infeksi. Faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena masih banyaknya kasus 3 Terlambat dan 4 Terlalu. Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 28%, eklampsia 24 %, insfeksi 11%, partus lama 5%, aborsi 5%, dan lain-lain 27%, yang didalam terdapat juga penyulit pada masa kehamilan dan penyulit pada masa persalinan. Pada kasus 3 Terlambat yaitu 1) terlambat mengenali masalah 2) terlambat mengalami keputusan yang tepat dan 3) terlambat memperoleh penanganan yang tepat dan cepat serta 4 Terlambat 1) terlalu muda 2) terlalu tua 3) terlalu sering 4) terlalu banyak (Kementrian Kesehatan RI, 2016). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (2017), jumlah kasus Kematian ibu maternal yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2016 sebanyak 74 kasus lebih sedikit dari jumlah kasus kematian ibu maternal pada tahun 2015 sebanyak 80 kasus. Trend kasus kematian ibu dalam beberapa tahun trakhir sedikit mengalami penurunan jumlah kasus, ini menjadi tantangan bagi seluruh stakeholder yang berkecimpung di bidang kesehatan. Jumlah kematian terbanyak pada masa ibu bersalin dan penyebab terbanyak akibat komplikasi dalam persalinan seperti perdarahan dan kehamilan yang sulit. Begitu juga dengan jumlah kasus kematian bayi di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2016. Jumlah total kematian bayi pada tahun 2016 di Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 392 kasus, lebih sedikit dibandingkan jumlah kematian bayi tahun 2015 berjumlah 407 kasus kematian. Data diatas memperlihatkan bahwa AKB di Provinsi Kalimantan Tengah menunjukan penurunan yang cukup tinggi, namun diperlukan upaya yang sangat keras lagi untuk menurunkan AKB sehingga mencapai target. Berdasarkan perhitungan target yang ingin dicapai maka pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menetapkan target AKB yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2016-2021 turun menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup. Menurut Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2015 tercatat 3 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut menurun drastis dibandingkan tahun 2014 tercatat 11,1 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan drastis dibandingkan tahun 2013 yang tercatat 1,3 per 1000 kelahiran hidup. Tahun 2011-2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2010 sebesar 1,4 per 1000 kelahiran hidup dan tahun 2009 sebesar 1,5 per 1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 2016). Penyebab kematian bayi adalah asfiksia neonatorum 49-60%, infeksi 24 34%, prematuritas 15-20%, trauma persalinan 2-7%, dan cacat bawaan 1-3%. Hampir kebanyakan penyebab kematian ibu dan kematian bayi dapat diprediksi berdasarkan faktor resiko yang dimiliki oleh ibu selama kehamilan. Peningkatan angka kematian bayi menunjukan masih rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan janin pada masa kehamilanya, rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir, perilaku ibu hamil, keluarga, serta masyarakat yang belum mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, 2016). Sustainable Development Goald (SDGs) memiliki 5 pondasi yaitu manusia planet, kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan di tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Untuk mencapai tiga tujuan tersebut,, disusunlah 17 Tujuan SDGs. Target SDGs di Indonesia akan menggunakan tiga indikator terkait dengan dokumen SDGs, yaitu pembangunan manusia atau human development yang meliputi pendidikan dan kesehatan, lingkungan dalam skala kecil atau social economic development dan lingkungan yang besar atau environmental development berupa ketersedian kualitas lingkungan dan sumber daya alam yang baik. Dalam rangka pencapaian SDGs pada tahun 2013 target angka kematian ibu (AKI) hingga dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 12 per 1.000 kelahiran hidup (Direktorat Bina Gizi dan KIA Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015) Pada Praktik Mandiri Bidan (PMB) “SN” setiap bulanya rata-rata ada ±50 kunjungan ANC baik itu kunjungan pertama maupun kunjungan ulang, ±6 ibu bersalin, ±100 ibu akseptor KB, dan imunisasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu, bayi, dan balita. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik membuat Laporan Ilmiah untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Bekesinambungan Pada Ny. T di Praktik Mandiri Bidan (PMB) “SN” Kota Palangka Raya”.

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Noordiati, Noordiati and Mewo, Meity K
Depositing User: Riyanti
Date Deposited: 27 May 2020 02:06
Last Modified: 15 Dec 2022 02:35
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/204

Actions (login required)

View Item View Item