Natalia Putri, Anita (2018) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny M di praktek mandiri bidan “SS” kota Palangka Raya. Laporan Tugas Akhir, Prodi DIII Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.
Text
LTA ANITA NATALIA PUTRI-min.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Angka Kematian Ibu (AKI) didefinisikan sebagai jumlah ibu yang meninggal akibat komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas setiap 100.000 kehidupan. Adapun definisi dari Angka Kematian Bayi (AKB) adalah sebagian jumlah bayi yang meninggal setiap 1.000 kelahiran hidup. AKI dan AKB merupakan indikator yang sangat penting dalam menentukan status kesehatan masyarakat. Keduanya merupakan primadona dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat (Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 2016).Berdasarkan data WHO (World Health Organization) tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) diseluruh dunia diperkirakan 216/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal turun 47% antara tahun 1990 dan tahun 2015 yaitu 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 19/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (WHO, 2015) Komplikasi yang menjadi penyebab kematian ibu terbesar yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, partus lama/macet, dan abortus. Kematian ibu di Indonesia masih didominasikan oleh 3 penyebab utama kematian yaitu perdarahan (30,3%), hipertensi (27,1%), Infeksi (7,3%0 dan lain-lain (40,8%) (Kemenkes RI, 2016) Menurut Kementrian Kesehatan Tahun 2016 penyebab kematian pada bayi baru lahir utamanya adalah bayi yang berusia 0-28 hari, umumnya kematian bayi baru lahir terkait dengan proses kehamilan dan persalinan tertinggi adalah karena berat lahir rendah dan yang menjadi masalah hampir di semua wilayah di Indonesia adalah karena hamil di bawah usia 20 tahun. Hamil dan bersalin di bawah usia 20 tahun sangat berisiko karena di usia ini rahim belum siap jadikan tempat tinggal janin dan menjalani persalinan. Sehingga bisa menyebabkan komplikasi. Penyebab lain kematian bayi baru lahir adalah sesak nafas dan infeksi (Kemenkes RI, 2017). Berdasarkan data dari Kemenkes Kesehatan 2017 menunjukan angka kematian bayi dan ibu saat melahirkan mengalami penurunan sejak 2015 hingga pertengahan tahun 2017, jumlah kasus kematian bayi turun dari 33.278 kasus pada 2015 menjadi 32.007 kasus pada 2016. Sementara hingga pertengahan tahun 2017 tercatat sebanyak 10.29 kasus kematian bayi. Demikan pula dengan angka kematian ibu saat melahirkan turun dari4.999 kasus pada 2015 menjadi 4.912 pada tahun 2016. Sementara hingga pertengahan tahun 2017 terjadi 1.712 kasus kematian ibu saat proses persalinan (Kementrian Kesehatan RI, 2017) Menurut data Profil Kesehatan Provinsi Kalimanatan Tengah tahun 2016 jumlah kasus maternal secara umum mengalami sedikit penurunan jumlah kasus kematian pada tahun 2015 mencapai 80 kasus dan pada tahun 2016 turun menjadi 74 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Kal Teng, 2017) Sebagai upaya penurunan AKI, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sejak tahun 1990 telah meluncurkan safe motherhood initiative, sebuah program yang memastikan semua wanita mendapatkan perawatan yang dibutuhkan sehingga selamat dan sehat selama kehamilan dan persalinannya. Upaya tersebut dilanjutkan dengan program Gerakan Sayang Ibu tahun 1996 oleh Presiden Republik Indonesia. Upaya lain juga telah dilakukan yaitu strategi Making Pregnancy Safer yang dicanangkan tahun 2000. Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan AKI dan AKB sebesar 25%. Program EMAS berupaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian neonataldengan cara meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Komprehensip (PONEK), 300 Puskesmas/Balkesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar (PONED) dan memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit. Dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2015-2019 salah satu sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat dengan target salah satu indikatornya, yaitu AKI pada tahun 2019 turun menjadi 306/100.000 kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan RI, 2015). Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, serta pelayanan keluarga berencana (Kementrian Kesehatan RI, 2015).Oleh karena itu untuk membantu upaya percepatan penurunan AKI salah satunya adalah melaksanakan asuhan secara berkelanjutan. Asuhan berkelanjutan adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan tenaga professional kesehatan, pelayanan kebidanan dilakukan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai 6 minggu pertama postpartum (Pratami, 2014). Indikator keberhasilan antenatal yang berkesinambungan dapat dilihat dari cakupan kunjungan K1 dan K4 di PMB “Hj.SS” Menurut data yang saya ambil di Praktik Mandiri Bidan (PMB) “Hj.SS” pada tahun 2017 data kunjungan ibu hamil K1 berjumlah 356, sedangkan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai syarat K4 berjumlah 223 ibu hamil dalam tahun 2017, 133 ibu hamil lainnya yang tidak melakukan kunjungan ulang (K4) antenatal secara lengkap diperkirakan pidah rumah dan pindah bidan dan data ibu bersalin adalah sebanyak 56 ibu bersalin pada tahun 2017. Kurangnya cakupan ibu hamiil yang melakukan kunjungan antenatal secara rutin (K4) berdampak pada tidak didapatkannya serangkaian pelayanan yang terkait dengan upaya memastikan ada tidaknya kehamilan dan penelusuran berbagai kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama kehamilan yang mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran kehamilan. (Saifuddin, 2010). Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik membuat Laporan Ilmiah untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “Laporan Asuhuan Kebidanan Berkesinambungan Pada Ny.M Di Praktik Mandiri Bidan ”SS” Kota Palangka Raya”
Item Type: | Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery |
Divisions: | Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan |
Supervisor: | Noordiati, Noordiati and Saudah, Siti |
Depositing User: | Riyanti |
Date Deposited: | 27 May 2020 03:02 |
Last Modified: | 27 May 2020 03:02 |
URI: | http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/215 |
Actions (login required)
View Item |