Gambaran akseptor keluarga berencana hormonal di PMB Y Kota Palangka Raya

Putri, Wine Natasya Regina (2022) Gambaran akseptor keluarga berencana hormonal di PMB Y Kota Palangka Raya. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

Text Wine Natasya Regina Putri LTA HASIL AKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu strategi untuk mengurangi angka kematian pada ibu, khususnya pada ibu dengan kondisi 4T. Selain itu program KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar timbul rasa nyaman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagian batin.

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu cara yang paling tepat dan efektif untuk meningkatkan kesehatan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) menyediakan layanan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan untuk merencanakan kapan untuk memiliki anak, serta kapan untuk memiliki anak. Untuk mengetahui Gambaran Akseptor Keluarga Berencana Hormonal di PMB Y Kota Palangka Raya.

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif.

Subjek penelitian adalah Akseptor KB Hormonal yang melakukan kunjungan ulang ke PMB Y. Pengguna Aksepor Kb Hormonal sebagian besar pengguna suntik 47 responden (8,7%) Akseptor KB Hormonal berusia 20-35 tahun 31 responden (57,4%) memiliki pendidikkan menengah 24 responden (44,4%), Akseptor KB Hormonal tidak bekerja 39 responden (72.25%), Sebagian besar jumlah anak 2-4 anak 31 responden (57,4%) ,Penghasilan di atas ≥ UMR Rp.2.963.1674 sebanyak 45 responden( 83.3%), Sebagian besar akseptor Kb Hormonal mendapat dukungan suami sebanyak 54 responden (100.0%) dan Akseptor KB Hormonal memiliki sikap dukungan positif suami sebanyak 28 responden (51.9%). Akseptor KB Hormonal di PMB Y 2022 paling banyak adalah Kontrasepsi suntik, banyak pada usia 20 – 35 tahun, memiliki pendidikan menengah, dengan pekerjaan tidak bekerja, paling banyak memiliki anak hidup 2-4 anak, paling banyak yang memiliki penghasilan ≥ Rp.2.963.1674, Seluruh akseptor KB Hormonal mendapat kan dukungan suami dan Akseptor KB Hormonal memiliki sikap dukungan positif suami.

Family Planning (KB) is one strategy to reduce maternal mortality, especially for mothers with 4T conditions. In addition, the family planning program also aims to improve the quality of families so that they feel comfortable, peaceful, and hope for a better future in realizing physical prosperity and inner happiness.

Family Planning (KB) is one of the most appropriate and effective ways to improve family health, health and safety for mothers, children, and women. Family Planning Services (KB) provide information services, education, and ways for men and women to plan when to have children, and when to have children. To find out the description of hormonal family planning acceptors at PMB Y, Palangka Raya City.

In this study using descriptive methods, namely research methods with the main aim of making an objective description or description of a situation.

The research subjects were Hormonal KB Acceptors who made repeat visits to PMB Y Hormonal family planning acceptors are mostly injection users 47 respondents (8.7%) Hormonal family planning acceptors aged 20-35 years 31 respondents (57.4%) have secondary education 24 respondents (44.4%), Hormonal family planning acceptors do not work 39 respondents (72.25%), Most of the number of children 2-4 children 31 respondents (57.4%), Income above UMR Rp.2,963.1674 as many as 45 respondents (83.3%), Most acceptors of Hormonal Family Planning received support from their husbands as much as 54 respondents (100.0%) and acceptors of hormonal family planning had a positive husband's support attitude as many as 28 respondents (51.9%). Most hormonal family planning acceptors in PMB Y 2022 are injectable contraceptives, many are aged 20-35 years, have secondary education, do not work, have 2-4 living children at most, most have income Rp.2,963. 1674, all acceptors of hormonal family planning receive husband's support and acceptors of hormonal family planning have a positive attitude of husband support.

Actions (login required)

View Item