Gambaran pernikahan dini pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Pahandut

Putri, Noor Shella (2022) Gambaran pernikahan dini pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Pahandut. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

Text LTA Noor Shella Putri.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan remaja berusia dibawah 19 tahun. Indonesia menduduki urutan ke-37 dari 158 negara di dunia dengan angka kejadian pernikahan dini yang tergolong tinggi sekitar 34%. Kalimantan Tengah merupakan provinsi dengan angka kejadian pernikahan dini tertinggi ke dua di Indonesia. Saat ini masih belum diketahui berapa jumlah angka kejadian pernikahan dini di Provinsi Kalimantan Tengah terutama Kota Palangka Raya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian pernikahan dini pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Pahandut, Kota Palangka Raya.

Metode Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Populasi remaja penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang berusia 15-19 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pahandut pada bulan Januari - Maret 2022 berjumlah 138 orang. Jumlah sampel yang akan digunakan sebanyak 65 orang. Penelitian ini menggunakan data primer dengan alat bantu kuesioner, dan teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling.

Hasil penelitian menunjukkan remaja putri yang menikah pada usia dini yaitu sebanyak 39 orang (60%), berlatar belakang pendidikan terakhir dengan pendidikan rendah (SD) sebanyak 22 orang (37%), pendidikan terakhir orang tua (SD) sebanyak 24 orang (37%), tidak bekerja sebanyak 30 orang (46%), orang tua yang bekerja sebanyak 35 orang (54%), pendapatan orang tua kurang Rp. 2.972.542 sebanyak 27 orang (42%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 20 orang (31%), tidak terpapar infromasi sebanyak 20 orang (31%). Diharapkan fasilitas kesehatan dapat meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat khususnya remaja putri untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak atau risiko yang terjadi dari pernikahan usia dini terutama remaja putri, sehingga dapat menurunkan angka kejadian pernikahan dini.

Early marriage is a marriage carried out by teenagers under the age of 19 years. Indonesia ranks 37th out of 158 countries in the world with a high incidence of early marriage, around 34%. Central Kalimantan is the province with the second highest incidence of early marriage in Indonesia. It is still unknown how many cases of early marriage in Central Kalimantan Province, especially Palangka Raya City.

The purpose of this study was to describe the incidence of early marriage in adolescent girls in the Pahandut Health Center Work Area, Palangka Raya City.

The research method used is descriptive. Adolescent population in this study were all young women aged 15-19 years in the Pahandut Health Center Working Area in January - March 2022 totaling 138 people. The number of samples that will be used is 65 people. This study uses primary data with questionnaires, and the sampling technique used is Pusposive Sampling.

The results showed that there were 39 young women who married at an early age (60%), with the latest educational background with low education (SD) as many as 22 people (37%), the last education of their parents (SD) as many as 24 people (37% ), not working as many as 30 people (46%), working parents as many as 35 people (54%), parents' income is less than Rp. 2,972,542 as many as 27 people (42%), sufficient knowledge level as many as 20 people (31%), not exposed to information as many as 20 people (31%). It is hoped that health facilities can improve health promotion to the community, especially young women to increase knowledge about the impacts or risks that occur from early marriage, especially young women, so as to reduce the incidence of early marriage.

Actions (login required)

View Item