Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny RY di unit pelayanan fungsional KIA puskesmas Ketapang 1 kabupaten Kotawaringin Timur

Mukiyah, Mukiyah (2019) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny RY di unit pelayanan fungsional KIA puskesmas Ketapang 1 kabupaten Kotawaringin Timur. Laporan Tugas Akhir, PRODI DIII KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
MUKIYAH_compressed_compressed.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu, dewasa ini masih tinggi di Indonesia. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 yang tercatat 228/100.000 kelahiran hidup dan mengalami peningkatan AKI pada tahun 2012 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil survey penduduk antar sensus (SUPAS), sedangkan AKB tahun 2007 mengalami penurunan yaitu dari 34 per 1000 kelahiran hidup menjadi 32/1000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Target SDGs (Sustainable Development Goals) pada tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup, dan mengakhiri kematian bayi dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2017). Kehamilan, persalinan dan nifas adalah suatu kondisi yang normal, namun memerlukan pengawasan agar tidak berubah menjadi yang abnormal. Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu, dewasa ini masih tinggi di Indonesia. Indikator ini tidak hanya menilai program kesehatan ibu, tetapi juga mampu menilai derajat kesehatan masyarakat (Kemenkes, RI. 2017). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Kotawaringin Timur pada tahun 2011-2015 terjadi penurunan. Pada tahun 2011 sebanyak 187 kasus, 2012 naik menjadi 245 kasus, 2013 turun menjadi 222 kasus dan tahun 2014 2015 menjadi 167 kasus yang disebabkan oleh pendarahan, hipertensi pada kehamilan (Dinkes Kabupaten Kotim, 2016). Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator Cakupan kunjungan ibu hamil pertama (K1) dan kunjungan ibu hamil keempat (K4). Cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2011-2015 menunjukkan persentase kunjungan ibu hamil pertama (K1) tahun 2011-2015 tertinggi di tahun 2013 sebesar 98,5% dan terendah di tahun 2014 sebesar 93,5%. Persentase K1 di tahun 2015 terjadi peningkatan dari tahun 2014 menjadi 94,2%. Sedangkan K4 tahun 2011-2015 tertinggi ditahun 2013 sebesar 92,7% dan terendah di tahun 2012 sebesar 81,9%. Persentase K4 di tahun 2015 terjadi peningkatan dibanding tahun 2014 menjadi 86,8%. Pencapaian kinerja K4 tahun 2015 belum mencapai target yang ditetapkan bila dibanding dengan target kabupaten sebesar 95%. Meskipun demikian, terdapat beberapa kecamatan yang mencapai target (Dinkes Kabupaten Kotim, 2016). Cakupan pertolongan persalinan di Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2011-2015 menunjukkan cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan tahun 2011-2015 tertinggi di tahun 2013 sebesar 90,4% dan terendah di tahun 2011 sebesar 78,4%. Ditahun 2015 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan turun dibanding tahun 2014 menjadi 83,6%. Pencapaian kinerjapertolongan persalinan tahun 2015 belum mencapai target bila dibandingkan dengan target daerah sebesar 90% (Dinkes Kabupaten Kotim, 2016). Capaian pelayanan kesehatan ibu nifas di Kabupaten Kotawaringin Timur pada tahun 2011-2015 menunjukkan cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas tahun 2011-2015 tertinggi berada di tahun 2015 sebesar 86,8% sedangkan cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas terendah berada di tahun 2012 sebesar 71,9%. Pencapaian kinerja cakupan pelayanan nifas tahun 2015 belum mencapai target yang ditetapkan kabupaten (Dinkes Kabupaten Kotim, 2016). Komplikasi kebidanan dapat diuraikan antara lain seperti ketuban pecah dini, perdarahan pervaginam, hipertensi dalam kehamilan (systole > 140 mmHg diastole > 90 mmHg) dengan atau tanpa edema pre tibial, ancaman persalinan prematur, infeksi berat dalam kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju), dan infeksi masa nifas. Rendahnya cakupan pertolongan persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten menunjukkan bahwa masih tingginya pertolongan persalinan yang di tolong oleh dukun serta kurangnya tingkat pengetahuan ibu tentang pertolongan persalinan yang aman (Dinkes Kabupaten Kotim, 2016). Upaya penurunan AKI harus difokuskan pada penyebab langsung kematian ibu yang terjadi 90% pada saat persalinan dan segera setelah persalinan. Upaya tersebut dilakukan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih (Kemenkes RI, 2017). Bidan sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada wanita harus bisa menerapkan asuhan secara menyeluruh bagi ibu dan bayi. Asuhan berkesinambungan yang diberikan dimulai saat ibu menjalani proses kehamilan, persalinan dan masa nifas serta diberikan pula asuhan kepada bayi baru lahir dalam upaya untuk menurunkan AKI dan AKB (Kemenkes, RI. 2017). Di Unit Pelayanan Fungsional (UPF) KIA, rata-rata kunjungan ibu hamil perbulan mencapai 100-150 kunjungan, persalinan kurang lebih 10-20 orang perbulan. Unit pelayanan fungsional KIA ini berada di wilayah Puskesmas Ketapang 1 Kabupaten Kotawaringin Timur.

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Sukriani, Wahidah
Depositing User: Riyanti
Date Deposited: 29 May 2020 22:06
Last Modified: 29 May 2020 22:06
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/245

Actions (login required)

View Item View Item