Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny M di polindes Pelantaran kecamatan Cempaga Hulu Kotawaringin Timur

Koti'ah, Siti (2019) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny M di polindes Pelantaran kecamatan Cempaga Hulu Kotawaringin Timur. Laporan Tugas Akhir, PRODI DIII KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
LTA lengkap Koti'ah-min_compressed.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Pada Survey Penduduk Antar Sensus Tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI) yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas sebesar 305/100.000 Kelahiran Hidup (KH) (Kemenkes RI, 2015). Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia masih merupakan Negara dengan angka kematian ibu tertinggi di Asia Tenggara hal ini berarti lebih dari 18.000 ibu meninggal per tahun atau 2 ibu meninggal tiap jam oleh sebab kehamilan, persalinan dan nifas (Kemenkes RI, 2015). Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015, Jumlah kasus kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2012 sebesar 63 kasus kematian ibu. Pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 75 kasus kematian ibu. Kemudian pada tahun 2014 mengalami kenakan kembali sebesar 101 kasus kematian ibu. Di tahun 2015 jumlah kematian ibu menurun menjadi 80 kasus kematian ibu dan tahun 2016 kembali menurun menjadi 74 kasus kematian ibu (Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah, 2016). Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (30,3%), Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) (27,1%), infeksi (7,3%), (Kemenkes RI, 2016). Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, HDK dan infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena masih banyaknya kasus 3 (tiga) Terlambat (3T) yaitu : terlambat mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta terlambat memberi pertolongan di tempat rujukan dan 4T yaitu : terlalu muda usia < 20 tahun, terlalu tua usia > 35 tahun, terlalu dekat jarak kehamilan atau persalinannya dan terlalu banyak anak (lebih dari 4) (Kemenkes RI, 2015). Hasil Survei Penduduk Antar Sensus 2015 menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup yang artinya sudah mencapai target Millenium Development Goals 2015 sebesar 23 per 1.000 KH (Kemenkes RI, 2016). Sedangkan jumlah kasus kematian bayi di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 terdapat 556 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2017). Dan untuk Kabupaten Kotawaringin Timur pada tahun 2016 terdapat 47 kasus bayi meninggal dari 9.717 bayi yang lahir (Dinkes. Kab. Kotim, 2016). Penyebab utama kematian bayi disebabkan oleh Intra Uterine Fetal Death (IUFD) sebanyak 29,5% dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 11,2% (Renstra RI, 2015) Berbagai upaya dalam menurunkan AKI dan AKB telah dilakukan di Indonesia yaitu adanya Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), program Expanding Maternal and Neonatal Survival sebesar 25%, serta meningkatkan kualitas pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan bayi barulahir minimal di 150 rumah sakit (Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif) dan 300 puskesmas/balkesmas (Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar), dan memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar dengankonsep Pelayanan yang berkesinambungan (continuity of care) yang dapat memberikan dampak yang besar bagi Kesehatan Ibu dan Anak (Kemenkes RI,2014). Sesuai dengan tuntutan Kurikulum Nasional D-III Kebidanan Tahun 2014, salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan dari Poltekkes Kemenkes Palangka Raya adalah dengan membuat Laporan Tugas Akhir (LTA) yaitu memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada ibu hamil trimester III fisiologis. Continuity of care merupakan upaya promotif dan preventif yang dilakukan melalui pendekatan intervensi yang diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kelangsungan dan kualitas hidup ibu dan anak (Kemenkes,2015). Continuity of Care adalah pelayanan berkesinambungan yang diberikan mulai dari kehamilan sampai kepada pelayanan Bayi baru lahir, sehingga dapat mencegah komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu sedini mungkin serta diharapkan dapat menurunkan AKI dan AKB. Asuhan kebidanan yang diberikan yaitu secara efektif, aman dan holistik terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui, bayi baru lahir dan kesehatan reproduksi pada kondisi normal. Pelayanan ini tentunya dilaksanakan berdasarkan standar praktik kebidanan dan kode etik profesi. (Pusdiknakes, 2014). Untuk mencapai hal tersebut penulis menetapkan Polindes Desa Pelantaran termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Pundu yang sekaligus adalah tempat penulis bekerja sebagai tempat melaksanakan asuhan yang telah memiliki Memorandum of Understanding (MOU) dengan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan oleh penulis pada bulan Oktober 2018 di Polindes Desa Pelantaran ditemukan ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC ke Polindes dan bersedia serta telah disetujui oleh suami menjadi subyek dari LTA melalui informed consent yaitu Ny. M umur 34 tahun G3 P2 A0 dengan usia kehamilan 28 minggu.

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Riyanti, Riyanti
Depositing User: Riyanti
Date Deposited: 30 May 2020 01:44
Last Modified: 30 May 2020 01:44
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/254

Actions (login required)

View Item View Item