Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny. A di KIA puskesmas Baamang kabupaten Kotawaringin timur

Arofah, Siti (2019) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny. A di KIA puskesmas Baamang kabupaten Kotawaringin timur. Laporan Tugas Akhir, PRODI DIII KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA.

[img] Text
Siti Arofah_compressed.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Dalam rangka menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang disegala usia, yaitu pada tahun 2030 Pemerintah melalui kesepakatan global dalam Sustainable Development Goal’s (SDGs) menargetkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dapat diturunkan hingga dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan menurunkan Angka Kematian Neonatal (AKN) hingga 12 per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita (AKB) 25 per 1000 kelahiran hidup (Ermalena, 2017). Kematian ibu juga masih banyak diakibatkan faktor resiko tidak langsung berupa keterlambatan (3 terlambat) yaitu terlambat mengambil keputusan dan mengenali bahaya, terlambat dirujuk dan terlambat mendapatkan penanganan medis. Penapisan persalinan adalah suatu kegiatan pengenalan dini terhadap masalah dan penyulit pada ibu hamil dan bersalin, dimana penolong harus selalu waspada terhadap kemungkinan timbulnya masalah atau penyulit. Kegiatan penapisan persalinan ini adalah satu kegiatan untuk mengurangi kejadian 3 terlambat (terlambat mengambil keputusan dan mengenali bahaya, terlambat dirujuk dan terlambat mendapatkan penanganan medis) dan bila menunda pemberian asuhan kegawatdaruratan akan meningkatkan resiko kematian dan kesakitan ibu (Kemenkes, 2011).Kementerian Kesehatan RI melalui Direktur Bina Kesehatan Ibu menetapkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (RAN PPAKI) tahun 2013–2015, di mana program utama keempat adalah terlaksananya rujukan efektif pada kasus komplikasi maternal Hal tersebut didasari fakta bahwa salah satu kendala utama lambatnya penurunan AKI di Indonesia adalah hambatan terhadap penyediaan dan akses pelayanan kegawatdaruratan obstetri. Kemampuan penanganan kasus komplikasi saat ini, masih ber tumpu pada fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan di rumah sakit, sedangkan penanganan kasus komplikasi di tingkat Puskesmas belum berjalan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan adanya jenjang pembagian tugas di antara berbagai unit pelayanan kesehatan melalui suatu tatanan sistem rujukan (Gita, 2013). Upaya penurunan AKI harus difokuskan pada penyebab langsung kematian ibu yang terjadi, yaitu terdapat 90% pada saat persalinan dan segera setelah persalinan yaitu perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, komplikasi purperium 8%, partus macet 5%, abortus 5%, trauma obstetrik 5%, emboli 3%, dan lain-lain 11% (Sukamdi, 2017). Penyebab utama kematian ibu di Indonesia dan negara-negara lainnya di dunia hampir sama, diantaranya akibat perdarahan 25%, infeksi 14% hipertensi dalam kehamilan 13%, letak sungsang 13% serta akibat persalinan yang lama 7%. Menurut Iriawan (2018) selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, mengatakan angka kematianibu (AKI) melahirkan di Kalimantan Tengah selama tahun 2017 sebanyak 45 kasus atau 207 per seratus ribu, masih di bawah angka nasional karena target nasional di angka 302 per seratus ribu di tahun 2019. AKI di Kabupaten Kotawaringin Timur pada tahun 2011-2015 terjadi penurunan. Pada tahun 2011 sebanyak 187 kasus, 2012 naik menjadi 245 kasus, 2013 turun menjadi 222 kasus dan tahun 2014-2015 menjadi 167 kasus. Cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2011 2015 tertinggi tahun 2013 sebesar 98,5% dan terendah tahun 2014 sebesar 93,5%. Persentase K1 di tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 94,2%. Sedangkan K4 tahun 2011-2015 tertinggi tahun 2013 sebesar 92,7% dan terendah tahun 2012 sebesar 81,9%. Persentase K4 tahun 2015 terjadi peningkatan dibanding tahun 2014 menjadi 86,8%. Pencapaian kinerja K4 tahun 2015 belum mencapai target yang ditetapkan bila dibanding dengan target kabupaten sebesar 95%. Meskipun demikian, terdapat beberapa kecamatan yang mencapai target (Dinkes Kab.Kotim, 2015). Berdasarkan data yang didapat dari Puskesmas Baamang I Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2016, jumlah kunjungan ibu hamil yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh nakes sebanyak 685 orang, terdiri dari 188 (27,4%) orang bersalin di Ruang Kesehatan Ibu Anak (KIA), sebanyak 177 (28,7%) orang dirujuk ke rumah sakit dengan alasan rujukan terbanyak yaitu kala 1 memanjang sebanyak 30,4%, Ketuban Pecah Dini (KPD) sebanyak 24,3%, dan Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) sebanyak 18,2%, selebihnya sebanyak 320 (46,7%) bersalin di Bidan Praktik Swasta (BPS) di wilayah kerja Puskesmas Baamang I. Tahun 2017 jumlah kunjungan ibu hamil yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh nakes sebanyak 722 orang, terdiri dari 192 (26,6%) orang bersalin di KIA, sebanyak 168 (31,6%) orang dirujuk ke rumah sakit dengan alasan rujukan terbanyak yaitu kala 1 memanjang sebanyak 26,3%, KPD sebanyak 21,05%, HDK sebanyak 15,7% dan riwayat sectio caesarea (SC) sebanyak 10.5%, selebihnya sebanyak 362 (50,1%) bersalin di BPS di wilayah kerja Puskesmas Baamang I.

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Sukriani, Wahidah
Depositing User: Riyanti
Date Deposited: 02 Jun 2020 02:29
Last Modified: 02 Jun 2020 02:29
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/265

Actions (login required)

View Item View Item