Meilinda, Elentia (2019) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada ny.i di praktik mandiri bidan “y” kota palangka raya. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.
Text
LTA ELENTIA MEILINDA.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Kehamilan persalinan dan nifas merupakan proses yang fisiologis, artinya setiap perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan, persalinan, dan nifas normal adalah bersifat fisiologis, Kehamilan dimulai dari proses konsepsi sampai dengan lahirnya janin yang melibatkan perubahan fisik dan emosi dari ibu serta perubahan sosial dalam keluarga. (Lelaningtyas A,2017) Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan perempuan. Tingkat kematian ibu merupakan masalah kesehatan yang menarik perhatian World Health Organization (WHO). Fakta menunjukkan lebih dari 350.000 di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat komplikasi kehamilan dan persalinan (Priyanto,2009). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia juga masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, yaitu menempati urutan ke delapan dari 18 negara, sebesar 240 per 100.000 KH, disusul India (230 per 100.000 KH), Bhutan (200 per 100.000 KH), dan Filipina sebesar 94 per 100.000 KH (Kemenkes RI, 2012). Jumlah kasus kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2016 sebanyak 74 kasus lebih sedikit dari jumlah kasus kematian ibu pada tahun 2015 sebanyak 80 kasus. Penyebab kematian ibu di provinsi Kalimantan Tengah antara lain, perdarahan (55%), hipertensi dalam kehamilan (11%), gangguan sistem perdarahan darah (13%), infeksi (5%), gangguan metabolik (1%) , dan lain-lain (15%), sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2007 sebesar 30/1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2012 Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami peningkatan cukup besar menjadi 49/1000 kelahiran hidup,namun berdasarkan hasil SUPAS tahun 2015 menunjukan Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami penurunan menjadi 24,6 (25)/1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2015 total kematian bayi berjumlah 407 kasus kematian, jumlah tersebut lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah kasus kematian pada tahun 2014 yang berjumlah 477 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah,2016). Menurut Dinas Kesehatan Palangka Raya pada tahun 2015 angka kematian maternal mengalami penurunan secara signifikan, mencapai 52,99/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yang mencapai 72,6/100.000 kelahiran hidup. Adapun angka kematian bayi di Palangka Raya pada tahun 2015 tercatat 3/1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut menurun drastis dibanding tahun 2014 tercatat 11,1/1.000 kelahiran hidup.(Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya,2016). Upaya dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dilakukan melalui 10T pada kehamilan, perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), kunjungan masa nifas (KF) , dan kunjungan neonatus (KN). Program tersebut menitik beratkan kepedulian dan peran keluarga dan masyarakat dalam melakukan upaya deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil, serta menyediakan akses dan pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal Dasar di Tingkat Puskesmas (PONED) dan Pelayanan Kegawatdarurataan Obstetri dan Neonatal Komprehensif di Rumah Sakit (PONEK) (Kementrian Kesehatan RI,2016) Upaya lain yang dapat dilakukan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan meningkatkan pelayanan kebidanan dan kesehatan ibu, remaja, prahamil, keluarga berencana (KB), serta pencegahan dan penanggulangan penyakit menular seksual (PMS), yang semuanya terangkum dalam program PKRE (Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial), kita juga telah mempunyai intervensi strategis yaitu, empat pilar Safe Motherhood yang terdiri dari KB, pelayanan antenatal terfokus, persalinan yang bersih dan aman, serta pelayanan obstetrik dan neonatal esensial dasar dan komprehensif (Prawirohardjo, 2014) Target global SDGs (Sustainable Development Goals) ke-3 adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Mengacu dari kondisi saat ini, potensi untuk mencapai target SDGs (Sustainable Development Goals) ke-3 untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah off track, artinya diperlukan kerja keras dan sungguh-sungguh untuk mencapainya (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan,RI 2014). Di Indonesia, sekitar 28 persen kematian ibu disebabkan karena perdarahan, 13 persen eklampsi atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, 9 persen partus lama, 11 persen komplikasi aborsi dan 10 persen akibat infeksi (Depkes, 2011). Peran bidan menurut Miratu (2014) dalam Dewi (2017) dalam membantu mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sangat besar karena bidan memiliki peran yang besar yang berhubungan langsung dengan ibu terutama saat menolong persalinan, sehingga salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan kesehatan bagi ibu dan bayi serta mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dengan cara peranan bidan. Bidan mempunyai 4 peranan penting dalam memberikan asuhan pada ibu dan bayi, yaitu bidan sebagai pelaksana, bidan sebagai pengelola,bidan sebagai pendidik dan bidan sebagai peneliti. Dengan peranan bidan inilah bidan dapat membantu memberikan asuhan dengan cara mengidentifikai masalah yang ada pada ibu hamil,bersalin,bayi baru lahir dan nifas, sehingga masalahmasalah yang timbul mendapat asuhan segera dan dapat dicegah untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi. Bidan memilki peranan yang penting dalam memberikan asuhan selama masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas hal ini di karenakan proses kehamilan hingga masa nifas yang merupakan suatu rangkaian yang saling berkaitan. Pada Praktik Mandiri Bidan (PMB) “Y” setiap bulannya rata-rata ada ± 60 kunjungan ANC baik itu kunjungan pertama maupun kunjungan ulang, ± 5 ibu bersalin, ± 100 ibu akseptor KB, dan imunisasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu,bayi, dan balita. Berdasarkan latar belakang tersebut sehingga penulis tertarik membuat Laporan Ilmiah untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan Judul “Asuhan Kebidanan Berkesinambungan Pada Ny. I di Praktik Mandiri Bidan “Y” Palangka Raya.
Item Type: | Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery |
Divisions: | Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan |
Supervisor: | Natalina, Riny and Wilianti, Grisiana |
Depositing User: | Natalia |
Date Deposited: | 02 Jun 2020 05:33 |
Last Modified: | 09 Dec 2022 09:05 |
URI: | http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/271 |
Actions (login required)
View Item |