Pelatihan Komunikasi Emosi Bagi Petugas Panti Rehabilitasi Narkoba (Riset Aksi Partisipatoris)

Yeyentimalla, Yeyentimalla and Halajur, Untung (2020) Pelatihan Komunikasi Emosi Bagi Petugas Panti Rehabilitasi Narkoba (Riset Aksi Partisipatoris). Laporan Penelitian. Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. (Unpublished)

[img] Text
Yeyentimalla_Laporan Penelitian 2020.pdf

Download (1MB)

Abstract

Latar belakang: Petugas panti narkoba merupakan ujung tombak program pengentasan narkoba segmen rehabilitasi dan reintegrasi sosial. Mereka berhadapan langsung dengan keluarga penyintas narkoba. Telah menjadi rahasia umum bahwa keluarga bersikap tertutup terkait anggotanya memakai narkoba. Riset Aksi Partisipatoris ini menyelenggarakan pelatihan komunikasi emosi bagi petugas panti narkoba. Petugas diharapkan mengalami peningkatan keterampilan komunikasi, meluas dari sekadar meminta atau transfer informasi, menjadi mampu menautkan hati antara mereka dengan keluarga penyintas narkoba. Terkait ketaatan pada protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19, dilakukan penyesuaian teknik pelatihan dari tatap muka menjadi tatap maya (virtual) dan komunikasi digital menggunakan WhatsApp, baik antara peneliti dengan petugas yang menjadi peserta pelatihan, maupun antara petugas dengan keluarga penyintas narkoba.
Tujuan penelitian: Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku komunikasi petugas panti rehabilitasi narkoba dalam menjalankan tugas merangkul keluarga penyintas narkoba melalui pelatihan terstruktur dan pendampingan secara tatap maya (Zoom) dan komunikasi digital (WhatsApp).
Metodologi penelitian: Rancangan penelitian adalah Riset Aksi Partisipatoris (RAP) untuk memenuhi kebutuhan subjek penelitian, dengan mempertimbangkan azas pemberdayaan dan keberlanjutan program. September s/d Desember 2020 peneliti menjadi narasumber pelatihan komunikasi emosi dan selanjutnya melakukan pendampingan melalui Zoom dan WhatsApp kepada petugas panti narkoba. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner komunikasi emosi sebelum dan setelah pelatihan, dan wawancara percakapan melalui WhatsApp.
Hasil: Terjadi peningkatan skor komunikasi emosi pada 16 petugas panti narkoba, peningkatan pemahaman tentang komunikasi emosi. Namun dalam wawancara percakapan secara digital, peserta menyampaikan belum optimal berkomunikasi menggunakan modul yang dibagikan peneliti karena modul tersebut esensinya untuk komunikasi tatap muka. Dalam konteks pandemik Covid-19, petugas panti kebanyakan melakukan komunikasi digital menggunakan WhatsApp dengan keluarga penyintas narkoba. Komunikasi tatap muka dan komunikasi digital adalah dua hal yang memiliki persamaan sekaligus perbedaan. Refleksi bersama petugas panti narkoba terkait pengalaman mereka melakukan komunikasi digital dan Dekstop Review oleh peneliti menghasilkan “Modul Komunikasi Digital Bagi Profesional/Petugas/Pemerhati Guna Menautkan Hati Dengan Keluarga Penyintas Narkoba.” Modul ini akan diujicoba dalam penelitian lanjutan di panti yang sama pada tahun 2021.

Item Type: Laporan Penelitian (Laporan Penelitian)
Subjects: 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170103 Educational Psychology
Divisions: Jurusan Keperawatan > Program Studi Diploma IV Keperawatan
Depositing User: Yeyentimalla
Date Deposited: 11 Apr 2023 02:46
Last Modified: 11 Apr 2023 02:49
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/2730

Actions (login required)

View Item View Item