Juniawati, Silvia (2017) Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. P usia 20 tahun di bidan praktik mandiri Y kota Palangka Raya. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.
Text
_LTA_SILVIA JUNIAWATI_compressed.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Derajat kesehatan masyarakat dapat dinilai dan dilihat dari beberapa indikator. Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kedua indikator tersebut juga digunakan sebagai tolak ukur berhasilnya pelayanan kesehatan dalam suatu wilayah. Dalam 25 tahun terakhir angka kematian ibu di 171 dari 183 negara turun 37,89% terhitung dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2015. Pada tahun 1990 angka kematian ibu 380 per 100.000 kelahiran hidup, 25 tahun kemudian tepatnya pada tahun 2015 angka tersebut turun sebanyak 37,89% menjadi 216 per 100.000 kelahiran hidup. Dikemukakan oleh World Health Organization, hal ini disebabkan oleh menurunnya hampir 50% ibu yang hamil di tahun 2015 dibandingkan 25 tahun yang lalu (World Health Organization, 2015). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 angka kematian ibu mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup, kemudian pada tahun 2012, angka kematian ibu (AKI) meningkat menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu (AKI) kembali menujukkan penurunan pada tahun 2015 menjadi 305 per 100.000 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Di Provinsi Kalimantan Tengah sendiri kasus angka kematian ibu (AKI) dalam beberapa tahun terakhir mengalami sedikit fluktuasi. Untuk jumlah kasus angka kematian ibu (AKI) yang dilaporkan pada tahun 2013 adalah sebesar 75 kasus. Pada tahun 2014 angka kematian ibu (AKI) tersebut meningkat menjadi 101 kasus. Kemudian pada tahun 2015 angka kematian ibu mengalami penurunan yaitu sebanyak 80 kasus. Adapun rincian penyebab langsung kematian ibu di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebagai berikut : 44 kasus (55%) perdarahan, gangguan sistem peredaran darah 2 (jantung, stroke) 10 kasus (13%), hipertensi dalam kehamilan 9 kasus (13 %), infeksi 4 kasus (5 %), gangguan metabolik 1 kasus (1%) dan lain-lain 12 kasus (15%) (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2016). Di tingkat kota, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Palangka Raya terus mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya. Pada tahun 2012 dilaporkan AKI di Kota Palangka Raya sebesar 19,1 per 100.000 kelahiran hidup. Kemudian pada tahun 2013 meningkat menjadi 53,9 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini kembali mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 72,6 per 100.000 kelahiran hidup. (Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 2015). Selaras dengan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dunia, Angka Kematian Bayi (AKB) dunia pun mengalami penurunan. Pada tahun 1990 Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 39 per 1.000 kelahiran hidup, 25 tahun kemudian, tepatnya tahun 2015 angka kematian bayi di dunia turun sampai dengan 51,28% menjadi 19 per 1.000 kelahiran hidup (United Nations Children's Emergency Fund, 2015). Di Indonesia Angka Kematian Bayi dari tahun 2007 sampai 2015 terus mengalami penurunan. Pada tahun 2007, Angka Kematian Bayi sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2012 turun menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup. Kemudian, Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target MDG 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2016). Angka Kematian Bayi di Provinsi Kalimantan Tengah dalam beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012 berjumlah 158 kasus, jumlah ini kemudian meningkat pada tahun 2013 menjadi 400 kasus. Pada tahun 2014 jumlah kasus kematian bayi sebanyak 477 kasus, jumlah ini kemudian menurun pada tahun 2015 menjadi 407 kasus. Masih tingginya angka kematian bayi diakibatkan oleh penyebab tidak langsung yang diantaranya: rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir; akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak; perilaku ibu hamil, keluarga, serta 3 masyarakat yang belum mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2016). Tidak jauh berbeda dari kasus kematian tingkat provinsi, Angka Kematian Bayi (AKB) di Palangka Raya pada tahun 2012 tercatat 10,1 per 1000 kelahiran hidup, kemudian pada tahun 2013 naik menjadi 13,3 per 1000 kelahiran hidup. Dan turun pada tahun 2014 menjadi 11,1 per 1000 kelahiran hidup. Dengan penyebab kematian antara lain Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), asfiksia berat, sepsis, dan anemia (Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 2015). Mengacu pada target kesepakatan global, Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yang dipublikasikan oleh World Health Organization, relatif masih banyak target MDGs yang belum terpenuhi, khususnya bidang kesehatan. Oleh karena itu Sustainable Development Goals (SDGs) pun dicetuskan pada September 2015 untuk meneruskan, memantapkan tujuan sekaligus menindaklanjuti target yang belum tercapai. Sustainable Development Goals (SDGs) tepatnya pada Goal ketiga: “Kesehatan yang Baik”, memiliki target pada tahun 2030 untuk menurunkan angka kematian ibu hingga 70/100.000 kelahiran hidup dan menurunkan Angka Kematian Bayi baru lahir (nenonatal) pada tahun 2030 menjadi 12 per 1.000 kelahiran hidup (Direktorat Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Beberapa terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Indonesia telah dilakukan, salah satunya Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Program tersebut menitikberatkan kepedulian dan peran keluarga dan masyarakat dalam melakukan upaya deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil, serta menyediakan akses dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar di tingkat Puskesmas (PONED) dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK) (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2016). 4 Di Kalimantan Tengah, pemerintah mencanangkan beberapa program yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui : 1) peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai; 2) pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; serta 3) pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau secara tepat waktu oleh masyarakat yang membutuhkan (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2016). Selain itu, untuk dapat memberikan kesehatan maternal dan perinatal yang berkualitas dibutuhkan tersedianya tenaga kesehtan yang terampil serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang memadai. Bidan sebagai salah satu pemberi pelayanan kebidanan pada lini terdepan berkewajiban mengupayakan perbaikan status kesehatan dan kualitas hidup melalui pelayanan kesehatan maternal dan perinatal yang efektif pada kehamilan, persalinan, dan nifas serta memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan perawatan bayi (Prawirohardjo, 2010). Oleh karena itu, mahasiswa ikut berperan serta dalam upaya menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan memperdalam ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dan bayi, salah satunya dengan magang/praktik di BPM atau klinik bidan guna melatih kemampuan dalam melatih kemampuan dalam memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas dimasa kini dan masa yang akan datang (Saifuddin, 2010). Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan manajemen asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. P di BPM Y dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan.
Item Type: | Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery |
Divisions: | Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan |
Supervisor: | Natalina, Riny and Istiningsih, Titik |
Depositing User: | Dian Dwi Pratiwi |
Date Deposited: | 02 Jun 2020 22:01 |
Last Modified: | 13 Dec 2022 01:36 |
URI: | http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/279 |
Actions (login required)
View Item |