Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny. M di praktek mandiri bidan "AY" di Muara Teweh kabupaten Barito Utara

Agustina, Hevi (2019) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny. M di praktek mandiri bidan "AY" di Muara Teweh kabupaten Barito Utara. Laporan Tugas Akhir, PRODI DIII KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
LTA HEVI AGUSTINA_compressed.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di Negara berkembang. Di Negara miskin, sekitar 25- 50 % kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya (Saifuddin, 2013). Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang alamiah atau natural bagi perempuan. Meskipun alamiah, kehamilan, persalinan, dan masa setelah persalinan dapat terjadi adanya suatu komplikasi atau penyulit yang perlu ditangani oleh petugas kesehatan yang berwenang demi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi (Prawirohardjo, 2013). Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2015, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang, 81% Angka Kematian Ibu (AKI) akibat komplikasi selama hamil dan bersalin. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan masyarakat. Penurunan AKI juga merupakan salah satu target SDGs tahun 2030 yaitumeningkatkan kesehatan ibu dengan mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan program kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs) dengan periode tahun 2016-2030 yang kegiatannya meneruskan agenda-agenda sekaligus menindak lanjuti program yang belum selesai. Menjadi sorotan tertinggi adalah sektor kesehatan yaitu sebaran balita kurang gizi di Indonesia, proporsi balita pendek, status gizi anak, tingkat kematian ibu, pola konsumsi pangan pokok dan sebagainya (Kemenkes RI, 2017). Target global SDGs (Suitainable Development Goals) pada tahun 2030 adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Neonatal (AKN) menjadi 12/ 1000 kelahiran hidup, karena AKN merupakan penyumbang terbanyak Angka Kematian Bayi, jumlah AKN sangat mempengaruhi jumlah AKB. Mengacu dari kondisi saat ini, potensi untuk mencapai target SDGs untuk menurunkan AKI dan AKB adalah off track, artinya diperlukan kerja keras dan sungguhsungguh untuk mencapainya (Ermalena, 2017) Indikator kesehatan ibu dan anak tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksebilitas maupun kualitas. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 angka kematian ibu adalah sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. Pada 2012 AKI menunjukkan peningkatan yang signifikan, yaitumenjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, dan AKI hasil Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes, RI. 2017) Sedangkan Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia tahun 2012 yaitu 32/1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2014). Berdasarkan hasil Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS), 2015 menunjukkan bahwa AKB di Indonesia mengalami penurunan sebesar 22,23 per 1000 kelahiran hidup dengan penyebab kematian bayi salah satunya disebabkan oleh BBLR sebanyak 11.2% (Kemenkes RI, 2017). Di Kalimantan Tengah, pada tahun 2016 jumlah kematian ibu 74 kasus, sedikit menurun dibandingkan pada tahun 2015 dimana jumlah kasus kematian ibu yang dilaporkan sebanyak 80 kasus, jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kematian ibu pada tahun 2014 sebanyak 101 kasus dengan penyebab terbanyak akibat komplikasi dalam persalinan seperti perdarahan dan kelahiran yang sulit (Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah, 2016-2017) Berdasarkan jumlah kasus kematian bayi di Kalimantan Tengah pada tahun 2015 jumlah total kematian bayi sebanyak 407 kasus kematian, sedangkan pada tahun 2016 mengalami sedikit penurunan menjadi 392 kasus kematian bayi (Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah, 2017) Menurut data dari profil kesehatan Kabupaten Barito Utara 2017, AKI juga merupakan indikator yang sangat penting dalam menentukan statuskesehatan masyarakat. Jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Barito Utara pada tahun 2017 yaitu sebanyak 1 kasus kematian ibu angka ini menunjukan bahwa kematian ibu di Kabupaten Barito Utara sudah memenuhi target yang ditetapkan yaitu angka maksimal pada tahun 2016 sebesar 208/ 100.000 kelahiran hidup (KH). Namun pada dasarnya jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Barito Utara belum bisa dikonsversikan ke 100.000 KH karena jumlah kelahiran hidup di kabupaten barito utara tidak mencapai angka 100.000 kelahiran hidup (hanya 2335 kelahiran hidup). Angka kematian ibu di Kabupaten Barito Utara masih rendah dibandingkan angka nasional yang menunjukan angka 359/100.000 kelaahiran hidup. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Barito Utara mengalami penurunan yang signifikan bila dibandingkan pada tahun 2016 yaitu terdapat 6 kasus kematian ibu, dengan penyebab kematian ibu adalah perdarahan. Namun permasalahan kematian ibu harus tetap menjadi perhatian mengingat angkanya berfluktuaktif beberapa tahun terakhir (Dinkes Kabupaten Barito Utara, 2018) Dengan tingginya angka kematian ibu dan bayi, maka angka kematian ibu dan anak bayi dijadikan sebuah tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa. Berdasarkan hasil Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, dimana penyebab tertinggi kematian AKI sebesar 32% disebabkan oleh perdarahan, 36% disebabkan oleh hipertensi dan penyebab lain kematian ibu disebabkan oleh faktor hormonal, kardiovaskuler dan infeksi, sedangkan penyebab AKB yang terbanyak adalah BBLR dan asfksia.Oleh karena itu, untuk mengurangi AKI dan AKB telah dilakukan beberapa upaya diantaranya meningkatkan kesehatan ibu di masyarakat. Dalam pelaksanaan program kesehatan tersebut sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. Bidan sebagai salah satu sumber daya manusia, merupakan ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan yang berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Pelayanan kesehatan merupakan bagian integral dari pelayanan dasar yang terjangkau oleh seluruh masyarakat, didalamnya termasuk pelayanan kesehatan ibu yang berupaya agar setiap ibu hamil dapat melalui kehamilan dan persalinannya dengan selamat. Upaya ini dapat tercapai bila pelayanan bermutu dan berkesinambungan. Untuk dapat memberikan kesehatan maternal dan perintal yang berkualitas dibutuhkan tenaga kesehatan yang terampil serta kualitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang memadai. Bidan sebagai salah satu pemberi pelayanan kebidanan terdepan berkewajian mengupayakan perbaikan status kesehatan dan kualitas hidup melalui pelayanan kesehatan maternal dan perinatal yang efektif pada kehamilan, persalinan, nifas, dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan perawatan bayi (Prawirohardjo, 2013). Upaya dalam penurunan AKI dan AKB di Indonesia dilakukan melalui 10T pada kehamilan yaitu penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA),pengukuran tinggi puncak Rahim (fundus uteri), penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi, pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling, termasuk keluarga berencana), pelayanan tes laboratorium sederhana (minimal tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah bila belum pernah dilakukan sebelumnya), tatalaksana kasus. Perencanan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K); kunjungan masa nifas (KF); dan kunjungan neonatus. Program tersebut menitikberatkan kepedulian serta peran keluarga dan masyarakat dalam melakukan upaya deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil, serta menyediakan akses dan pelayanan kegawatdaruratan obstetric dan neonatal dasar di tingkat Puskesmas (PONED) dan pelayanan kegawatdaruratan onbstetri dan neonatal komprehesif di Rumah Sakit (PONEK) (Kemenkes RI, 2017). Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengaskes pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti hamil dan melahirkan, dan pelayanan kesehatan keluarga berencana (Kemenkes RI, 2017).Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan, Bidan memiliki kewenangan untuk memberikan: pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Pelayanan kesehatan ibu diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan (Permenkes No. 28 Tahun 2017) Ny. M adalah seorang ibu hamil trimester III yang beralamatkan di Desa Hajak Kabupaten Barito Utara. Ny. M tinggal tidak jauh dari Puseksmas Pembantu Hajak, akan tetapi Ny. M tidak bisa melahirkan di Puskesmas Pembantu Hajak dikarenakan kurang lengkapnya fasilitas kesehatan yang ada di Pustu tersebut (terutama masalah air dan listrik). Ny. M mempunyai cukup pengertian atau pengetahun tentang pentingnya melahirkan di fasilitas kesehatan sehingga Ny. M dan keluarga memutuskan untuk melahirkan di BPM AY di Muara Teweh

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Natalina, Riny
Depositing User: Riyanti
Date Deposited: 08 Jun 2020 03:33
Last Modified: 08 Jun 2020 03:33
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/298

Actions (login required)

View Item View Item