Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny. S di puskesmas Kota Besi Kotawaringin Timur

Oktaria, Erlinda (2019) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny. S di puskesmas Kota Besi Kotawaringin Timur. Laporan Tugas Akhir, PRODI DIII KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
ERLINDA_compressed.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Angka kematian ibu dan bayi merupakan suatu indikator untuk melihat derajat kesehatan suatu bangsa. Dalam pelaksanaan program untuk meningkatkan derajat kesehatan sangat dibutuhkan sumber daya manusia, yang berkompeten sehingga apa yang menjadi tujuan bisa tercapai. Sebagai salah satu sumber daya manusia bidang kesehatan atau orang yang berada digaris terdepan, berhubungan langsung dengan perempuan sebagai sasaran program. Dengan peran yang cukup besar ini sangat penting kiranya lagi bagi bidan untuk mengasah dan meningkatkan kompetensinya melalui pemahaman mengenai asuhan kebidanan, mulai dari perempuan hamil sampai nifas serta kesehatan bayi (Asrinah, 2010) Seorang ibu dapat meninggal tiap menit dalam sehari yang disebabkan oleh komplikasi persalinan. Menurut World Health Organization(WHO) memperkirakan sebanyak 37 juta kelahiran hidup di kawasan Asia Tenggara setiap tahunnya, sementara total kematian ibu dan bayi lahir di kawasan ini diperkirakan berturut-turut 171 ribu dan 1,3 juta per tahun, kemudian kematian ibu sebanyak 99 % akibat masalah persalinan dan kelahiran, terjadi di Negara-negara berkembang (Prawirohardjo, 2012). Pada target ke-5 Sustainable Doveloment Goals(SDG’s) sebagai penerus Millennium Development Goals (MDG’s) yaitu menurunkan AKI dan AKB, pada tahun 2030 mengurangi angka kematian ibu hingga dibawah 70/1000 kelahiran hidup, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh Negara berusahamenurunkan angka kematian neonatal setidaknya hingga 12/1000 kelahiran hidup, dan angka kematian balita sebanyak 25/1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015). Penyebab tingginya AKI di Indonesiaadalah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan faktor 4 terlalu 3 terlambat,fasilitas kesehatan yang kurang memadai (Nursiah dkk, 2014). Secara langsung penyebab tingginya AKI adalah perdarahan post partum, infeksi dan eklampsi. Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia,sejumlah 27 % akan mengalami komplikasi atau masalah yang berakibat fatal(Hutari, 2012). Sedangkan AKB disebabkan oleh kelainan kongenital,asfiksia neonaturum dan lain – lain (Prawirihardjo, 2012). Adapun rincian penyebab langsung kematian ibu di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebagai berikut : 44 kasus (55%) perdarahan, lain-lain 12 kasus (15%), gangguan sistem peredaran darah (jantung,stroke), 10 kasus (13%), hipertensi dalam kehamilan 9 kasus (13%), Infeksi 4 kasus (5%) dan gangguan metabolik 1kasus (1%) (Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, 2015). Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kotawaringin Timur pada tahun 2015 adalah 167/100.000 Ibu Hamil, dan Angka Kematian Bayi pada tahun 2015 berjumlah 11/100.000 Kelahiran Hdiup. dengan penyebab kematian ibu terkait dengan gangguan kehamilan atau penangannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan melahirkan dan masa nifas(Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, 2015). Untuk upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi AKI telah dilakukan diantaranya meningkatkan kesehatan ibu dimasyarakat dengan : (1) Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4 K), (2) Kelas Ibu Hamil, (3) Program Kemitraan Bidan dan Dukun serta, (4) Rumah Tunggu Kelahiran (RTK). Disamping itu juga dengan meningkatkan kesehatan ibu di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dengan : (1) Pelayanan antenatal terpadu (HIV-AIDS, TB dan Malaria, Gizi dan penyakit tidak menular), (2) Pelayanan KB berkualitas dan berkesinambungan, (3) Pertolongan persalinan, nifas dan KB oleh tenaga kesehatan (Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, 2015). Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Indonesia dilakukan program : (1) Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi, (2) Kelas Ibu hamil, (3) Program kemitraan Bidan dan Dukun kampung, (4) Rumah Tunggu kelahiran, serta (5) Tabulin (tabungan ibu bersalin)(Kemenkes RI, 2014). Disamping itu juga dengan meningkatkan kesehatan ibu difasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dengan cara : (1) Pelayanan Antenatal Terpadu (10 T) yang meliputi, Timbang berat badan,Ukur tinggi badan,Ukur tekanan darah,Ukur tinggi Fundus,Imunisasi Tetanus Toksoid (TT), Tablet folat tablet (FE), Tes Penyakit Menular Seksual (PMS), Temu Wicara, Tentukan persentasi dan hitung denyut jantung janin (DJJ), Tetapkan status gizi dan tatalaksana kasus,(2) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, (3) pelayanan KB yang berkualitas dan berkesinambungan dan Program Perencanaan Persalinandan Pencegahaan Komplikasi (P4K) Program tersebut menitik beratkan kepedulian keluarga dan msyarakat dalam melakukan upaya deteksi dini menghindari resiko kesehatan pada kehamilan, serta menyediakan akses dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal komprehensif ditingkat Puskesmas (PONED), dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK) (Kemenkes RI, 2014). Dalam pelaksanaan program kesehatan tersebut sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. bidan sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan ujung tombak atau orang yang berada digaris terdepan yang berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program (Kemenkes RI,2013). Untuk dapat memberikan kesehatan maternal dan perinatal yang berkualitas dibutuhkan tenaga kesehatan yang terampil serta kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang memadai.Bidan sebagai salah satu pemberi pelayanan kebidanan terdepan berkewajiban mengupayakan perbaikan status kesehatan dan kualitas hidup melalui pelayanan kesehatan maternal dan perinatal yang efektif pada kehamilan, persalinan, nifas dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan perawatan bayi (Prawirohardjo, 2010). Asuhan Kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas sampai bayi baru lahir agar mengetahui yang terjadi pada ibu hamil, bersalin, nifas sampai bayi baru lahir serta dalam melakukan pengkajian, menegakkan diagnose secara tepat, antisipasi masalah yang mungkin terjadi, menentukan tindakan segera, melakukan perencanaan dan tindakan sesuai kebutuhan ibu, serta mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan (Tiofani, 2012).

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Meyasa, Lola
Depositing User: Riyanti
Date Deposited: 08 Jun 2020 03:36
Last Modified: 08 Jun 2020 03:36
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/299

Actions (login required)

View Item View Item