Determinan risiko stunting pada anak baduta usia 12 - 23 bulan di wilayah kerja puskesmas Jekan Raya

Dea Eka Saputri, Mella (2023) Determinan risiko stunting pada anak baduta usia 12 - 23 bulan di wilayah kerja puskesmas Jekan Raya. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text (Determinan Risiko Stunting Pada Anak Baduta Usia 12 - 23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jekan Raya)
Laporan Tugas Akhir_Mella Dea Eka Saputri.docx - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronik yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal sesuai potensi genetiknya. Stunting berkaitan dengan peningkatan resiko morbiditas dan moralitas, penurunan kapasitas fisik, gangguan perkembangan dan fungsi kondisi motorik dan mental anak. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor risiko stunting pada anak baduta usia 12 – 23 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jekan Raya. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan penilaian deskriptif dengan jumlah sampel 47 responden yang didapat dengan cara mewawancarai orang tua anak baduta yang berkunjung ke Wilayah Kerja Puskesmas Jekan Raya. Pengukuran data melalui pengukuran TB, BB, wawancara dan pengisian kuisioner. Hasil penelitian : menunjukkan prevalensi baduta stunting dengan pendidikan orang tua (6,38%), usia menikah (6,38%), paritas multipara (6,38%), jarak kelahiran (8,5%), pekerjaan orang tua (8,5%), pendapatan orang tua (8,5%) dan pola makan anak (4,25%). Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadinya stunting pada anak di Wilayah Kerja Puskesmas Jekan Raya dipengaruhi oleh pendidikan, usia menikah, paritas, jarak kelahiran, pekerjaan, pendapatan dan pola makan pada anak yang tidak tepat.

ABSTRACT Backgruond : Stunting is a condition of failure to thrive in children due to chronic malnutrition which has a negative impact on the quality of life of children in achieving optimal growth and development according to their genetic potential. Stunting is associated with an increased risk of morbidity and morality, decreased physical capacity, impaired development and function of children's motor and mental conditions. Objective : The purpose of this study was to determine the risk factors for stunting in under-fives aged 12-23 months in the Work Area of the Jekan Raya Health Center. Methods : The research design used a descriptive assessment with a sample size of 47 respondents obtained by interviewing the parents of children under two years old who visited the Jekan Raya Community Health Center Work Area. Research result : Data measurement through measuring TB, BB, interviews and filling out questionnaires. The results of the study showed the prevalence of stunting under the age of two with parents' education (6.38%), age of marriage (6.38%), multipara parity (6.38%), birth spacing (8.5%), parents' occupation (8, 5%), parents' income (8.5%) and children's diet (4.25%). Conclusions : From the results of the study it can be concluded that the occurrence of stunting in children in the Work Area of the Jekan Raya Health Center is influenced by education, age of marriage, parity, spacing of births, occupation, income and inappropriate eating patterns in children.

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Baduta, Determinan Risiko Stunting Stunting, Under 12 - 23 months old children, Determinants of Stunting Risk
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111006 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Marthalena Simanungkalit, Happy and A. Damiti, Sukmawati
Depositing User: Mella Dea Eka Saputri
Date Deposited: 11 Jan 2024 01:26
Last Modified: 11 Jan 2024 01:26
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/3179

Actions (login required)

View Item View Item