Senin, Desember 18, 2023
BerandaKesehatanWASPADAI POSTPARTUM BLUES/BABY BLUES PADA IBU PASCA MELAHIRKAN

WASPADAI POSTPARTUM BLUES/BABY BLUES PADA IBU PASCA MELAHIRKAN

Melahirkan merupakan peristiwa yang pasti ditunggu oleh ibu dan pasangannya, karena  moment tersebut menjadi kebahagiaan bertemu buah hati yang dikandung selama sembilan bulan. Melahirkan biasanya secara normal tetapi pada kondisi tertentu oelh alasan medis ibu hamil harus melahirkan secara buatan melalui bedah sesar. Pasca melahirkan seorang ibu bisa mengalami perubahan beberapa kondisi masalah psikologis atau kejiwaan  yaitu postpartum blues. Postpartum blues atau baby blues bisa terjadi diawal pasca melahirkan, baik kelahiran secara normal ataupun kelahiran melalui bedah sesar. Puncak kejadian postpartum blues di hari ketiga sampai kelima, dengan durasi waktu beberapa jam sampai beberapa hari. Postpartum blues ditandai dengan;  perasaan sedih atau senang yang berlebihan, perasaan tertekan sampai depresi, tiba-tiba menangis, mudah tersinggung, cemas, sakit kepala, labilitas perasaan, cenderung menyalahkan diri sendiri, merasa tidak mampu, gangguan tidur dan gangguan nafsu makan. Selain itu tanda lain dirasakan oleh ibu yang mengalami baby blues yaitu kurang tidur dan merasa lelah saat bangun tidur, merasa lemas dan kurang bertenaga, kehilangan nafsu makan, susah berkonsentrasi, sakit kepala, perasaan cemas atau khawatir yang berlebihan, bingung, merasa tidak percaya diri, merasa diabaikan, hiperaktif atau senang berlebihan dan bahkan tidak perduli terhadap bayinya.

Postpartum blues dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya karena efek normal dari kondisi pasca melahirkan secara sesar. Persalinan secara sesar adalah persalinan dengan tindakan untuk melahirkan janin melalui insisi (sayatan) pada dinding perut dan rahim.  Bedah sesar dilakukan atas berbagai indikasi medis dengan tujuan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Pasca Persalinan sesar terjadi perubahan fisik dan bisa timbul efek nyeri pada luka pasca operasi, ( afterpain )perubahan dan rasa ketidaknyaman pada payudara, gangguan tidur, serta  kelelahan. Kondisi ini memberikan dampak pada psikologis ibu sehingga menjadi faktor memicu terjadinya postpartum blues. Selain itu pengalaman tidak menyenangkan selama masa kehamilan dan persalinan, kurangnya dukungan dari lingkungan dan faktor spiritual juga merupakan faktor yang  memicu terjadinya postpartum blues.

Berdasarkan beberapa penelitian diperoleh gambaran bahwa angka kejadian postpartum blues  masih cukup tinggi. Penelitian yang dilakukan pada 37 ibu pasca persalinan normal dan pasca bedah sesar didapatkan hasil 22 orang (59,5%) mengalami postpartum blues. Pada tahun 2022 dilakukan penelitian pada 60 orang ibu pasca bedah sesar di kota Palangka Raya didapatkan hasil sekitar 53% merasakan adanya tanda dan gejala postpartum blues atau baby blues.

Postpartum blues atau baby blues dapat mengganggu dan berakibat kurang baik bagi Kesehatan ibu dan bayi. Akibat yang bisa terjadi pada ibu yang mengalami baby blues yaitu hubungan ibu dan bayi kurang baik, bayi kurang mendapat rangsangan perhatian, ibu tidak peka terhadap kebutuhan bayi, tumbuh kembang bayi terganggu/terhambat, bayi cendrung sering menangis, terjadi masalah tidur dan makan pada bayi. Ibu yang mengalami baby blues mudah merasa tertekan, mengalami gangguan tidur bahkan pada kondisi tertentu dapat meningkat  menjadi depresi postpartum dan psikosis postpartum, dimana ibu tidak dapat melakukan perawatan pada bayinya dan kecendrungan mencelakai bayinya. Contoh kasus pada Ny.E di Tangerang tega menghilangkan nyawa  bayi yang baru dilahirkannya kemudian membuang ke galian pipa tidak jauh dari rumahnya, Juga  kasus Ny. D menghilangkan nyawa bayinya yang berusia 43 hari di dalam tempayan karena mengalami depresi.

Baca Juga:  Posyandu, Alfamart dan Cussons Indonesia Sinergi Memerangi Stunting

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya postpartum blues bagi ibu pasca melahirkan. Upaya tersebut seperti membicarakan masalah dengan pasangan/suami atau orang yang dipercaya dan orang yang memiliki keterampilan mendengarkan (sahabat), meluangkan waktu untuk berbicara dengan suami tentang perubahan yang dirasakan setelah persalinan atau meminta bantuan keluarga, teman. Bahkan berbagi pengalaman pada orang yang dipercaya untuk merawat anak, membicarakan rasa cemas yang dialami serta berusaha untuk ikhlas berperan sebagai ibu. Ibu baru melahirkan juga perlu  olahraga ringan, menggerakkan badan, jalan kaki sekitar rumah, mengkonsumsi makanan seimbang yang bergizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air) dan cukup serat, mengatur waktu tidur dan relaksasi, meluangkan waktu untuk diri sendiri meskipun hanya 15 menit untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti mendengarkan murotal, musik, buku baca, berdandan, ke salon, bergabung dengan komunitas ibu-ibu untuk berbagi pengalaman, meluangkan waktu bermain bersama bayi, melakukan rangsangan tumbuh kembang dengan pijat bayi.

Waktu istirahat yang cukup pada ibu pasca melahirkan sangat penting, hal ini  dapat dilakukan ibu melalui berbagai cara dan trik, yaitu: pergi ke tempat tidur dan bangun pada waktu yang sama, minta bantuan orang lain untuk menjaga bayi saat ibu tidur. Mengatur pola dan volume makan, minum segelas susu hangat 30 menit sebelum tiduru dan sahakan makan makanan berat lebih dari 3 jam sebelum tidur, jika lapar makan biscuit atau pisang dan hindari mengkonsumsi kopi, the,minuman bersoda, alkohol dan merokok, berhenti beraktivitas setidaknya satu jam sebelum tidur. Lakukan aktivitas pengantar tidur seperti membaca buku atau mendengarkan musik, ciptakan ruangan yang tenang, redup dan sejuk, relaksasi sebelum tidur, bagi ibu yang bekerja jika kepala terasa penuh dengan jadwal tugas untuk besok hari, catat dan letakkan buku catatan di samping tempat tidur.

Baca Juga:  Informasi Bagi Ibu Hamil Tentang Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan

Latihan Relaksasi teratur sangat bagus dilakukan ibu pasca melahirkan  untuk mencegah baby blues. Cara melakukan latihan relaksasi yaitu ibu dalam posisi duduk atau berbaring di ruangan yang tenang, jika dalam posisi berbaring gunakan bantal di bawah kepala selanjutnya letakkan kedua tangan di sisi badan, pejamkan mata dan buat tubuh menjadi nyaman, lemaskan rahang dan bahu, tarik nafas melalui hidung kembangkan rongga dada agar udara masuk mengisi rongga paru, tahan beberapa saat sekitar 3-6 detik, dan keluarkan perlahan-lahan melalui mulut sampai rongga dada dan perut terasa rileks. Lakukan hal yang sama beberapa kali sampai tubuh terasa rileks dan nyaman.

Mencegah terjadinya postpartum /baby blues pada ibu baru melahirkan dapat dilakukan  dengan kerjasama yang baik antara ibu dengan lingkungan atau orang-orang sekitar ibu khususnya suami. Mari kita tingkatkan pemahaman ibu dan keluarga dalam mencegah terjadinya postpartum blues/baby blues agar ibu dan bayi sehat dan tumbuh kembang bayi dapat berjalan dengan baik.

 

Bayi cantik dalam pelukan

Bersama ibu di tengah taman

Demikian tulisan saya layangkan

Semoga menambah pemahaman Kesehatan

 

Burung Nuri Terbang Tinggi

Hinggap di dahan Pohon Jati

Semoga Tulisan ini memberi Arti

Agar sehat ibu dan bayi

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

KALTENGPOS DIGITAL

Edisi terbaru Kalteng Pos

Most Popular

Recent Comments