Booklet cegah anemia pada remaja putri

Novitawati, Atik and Greiny Arisani, Greiny and Sunjaya, Anita (2023) Booklet cegah anemia pada remaja putri. Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.

[img] Text
Booklet Anemia Remaja.pdf

Download (7MB)

Abstract

Prevalensi anemia tetap relatif tinggi pada remaja putri (Jinghuan et al., 2019). Remaja putri (rematri) memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini disebabkan karena remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga memerlukan asupan zat besi yang lebih banyak (Ernawati et al., 2021). Prevalensi anemia secara global pada tahun 2019 sebesar 29,9% yang meliputi wanita usia subur sebesar 36,5% dan 29,6% terjadi pada remaja (WHO, 2021). Prevalensi kejadian anemia pada perempuan usia 15 tahun ke atas di Myanmar sebesar 42,1%, angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara Singapura sebesar 13% sedangkan di negara lain seperti Brunei Darusallam sebesar 16,7%, Vietnam 20,6%, Thailand 24%, Malaysia 32% dan china sebesar 15,5% (WHO, 2021). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 21,7% dan pada tahun 2018 angka prevalensi anemia pada remaja putri di Indonesia mengalami peningkatan menjadi 48,9% kemudian hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada wanita umur 13-18 tahun adalah 23% (Kemenkes RI, 2018b). Beberapa gejala anemia pada remaja putri antara lain sering mengeluh pusing, mata berkunang-kunang, kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat, lesu, lemah, letih, lelah dan lunglai (Khobibah et al., 2021). Apabila anemia tidak ditangani secara dini pada remaja, maka dapat terjadi peningkatan risiko anemia pada saat hamil. Anemia pada wanita hamil akan meningkatkan risiko kematian bila mengalami pendarahan berat, berat bayi lahir rendah (BBLR), bayi dengan kelainan bawaan lahir, serta meningkatnya risiko anak pendek (stunting) (Kemenkes RI, 2018b).

Item Type: Other
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111006 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma IV Kebidanan
Depositing User: Greiny Arisani
Date Deposited: 04 Jan 2024 01:19
Last Modified: 04 Jan 2024 01:19
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/3186

Actions (login required)

View Item View Item