Gambaran keterpaparn asap rokok dalam ruangan dengan alergi rhinitis seta sinusitis di Wilayah Puskesmas Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya

Salsabiella Zahra, Zulva (2023) Gambaran keterpaparn asap rokok dalam ruangan dengan alergi rhinitis seta sinusitis di Wilayah Puskesmas Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya. Karya Tulis Ilmiah, Prodi D-III Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.

[img] Text
Naskah KTI Zulva 24.pdf

Download (16MB)

Abstract

Latar Belakang : Alergi adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang diawali dengan mekanisme imunologis akibat dari induksi IgE yang spesifik terhadap alergen tertentu. Penyakit alergi dapat meningkat dengan pengaruh paparan alergen dan lingkungan. Usia balita merupakan usia yang sangat rentan terjadi alergi dikarenakan sistem imun yang masih sangat rentan, seperti alergi rhinitis dan sinusitis. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya alergi rhinitis dan sinusitis contohnya tinggal pada suhu udara 23-25℃ dengan kelembaban relatif 75%, lingkungan, umur, riwayat alergi sebelumnya, paparan debu, paparan asap rokok dan paparan asap kendaraan Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui gambaran keterpaparan asap rokok dengan gangguan pernapasana pada anak balita Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang termasuk dalam penelitian kuantitatif. Responden penelitian adalah balita yang berada di wilayah Puskesmas Kereng Bangkirai dengan jumlah 73 responden yang diambil dengan teknik stratified random sampling. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Perevalensi balita yang alergi rhinitis di wilayah Puskesmas Kereng Bangkirai sebanyak 53% dan prevalensi Sinusitis di wilayah sebanyak 62%. Balita yang memiliki gangguan pernapasan paling banyak ditemui pada balita yang memiliki umur 5 tahun (60,9%), status gizi normal (66,0%), kelembaban ruangn 40%-60% (61,1%) serta >60% (58,8%), jenis lantai kramik (58,8%), Jumlah ventilasi lebih dari 3 (66,2%), tidak ada perokok (54,8%) dan tidak menggunakan obat bakar nyamuk di ruang (63,0%) serta menggunakan obat nyamuk di ruang tidur (69,6%) Kesimpulan : Terdapat beberapa faktor risiko gangguan pernapasan pada kondisi lingkungan di dalam rumah seperti kebiasaan merokok, syarat rumah sehat yang belum terpenuhi, dan penggunaan obat nyamuk bakar, sehingga perlu adanya intervensi kesehatan pada kesehatan lingkungan.

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Karya Tulis Ilmiah)
Uncontrolled Keywords: gangguan pernapasan, paparan asap rokok, balita.
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1107 Immunology > 110701 Allergy
Divisions: Jurusan Keperawatan > Program Studi Diploma III Keperawatan
Supervisor: Didin Ardiyani, Vissia and Natalansyah, Natalansyah
Depositing User: Zulva Salsabiella Zahra
Date Deposited: 13 Feb 2025 03:42
Last Modified: 13 Feb 2025 03:42
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/3552

Actions (login required)

View Item View Item