Hubungan stress dengan pemberian ASI bulan pertama pada bayi di Puskesmas Timpah

Yunita, Yunita (2024) Hubungan stress dengan pemberian ASI bulan pertama pada bayi di Puskesmas Timpah. Skripsi, PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN, KEMENKES POLTEKKES PALANGKARAYA.

Text New skrip[si yunita.pdf Download (3MB)

Abstract

Latar Belakang : ASI eksklusif setelah kelahiran selama 6 bulan pertama adalah asupan paling baik untuk diberikan kepada anak, tanpa perlu memberikan tambahan asupan lain yang memiliki manfaat untuk nutrisi, dapat menambah imunitas tubuh, kecerdasan, serta menjaga anak dari serangan alergi.(Rahmawati, 2018 dan Roesli n.d.) Air susu ibu (ASI) adalah nutrisi paling baik serta telah terbukti bermanfaat bagi kehidupan bayi. ASI bisa melindungi bayi dari penyakit diare atau pneumonia. Anak-anak yang mendapatkan ASI saat bayi dapat memperlihatkan kecerdasan yang baik, memiliki obesitas yang rendah dan tidak mudah terserang penyakit tidak menular saat dewasa. Meningskatkan menyusui secara dunia dapat menolong lebih dari 820.000 nyawa. (WHO). Masalah rendahnya pemberian ASI eksklusif dikarenakan beberapa faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari fisik, usia, pengetahuan dan stres. Dan faktor eksternal yaitu status gizi, Pendidikan ibu, dukungan keluarga, status pekerjaan ibu, kemajuan susu formula, support tenaga kesehatan, nilai adat budaya (Rahmawati, 2018). Menurut Amalia (2016), setelah melahirkan, ibu dapat mengalami stress karena rasa tidak nyaman. Sebanyak 54,1% ibu dengan stress mengalami ketidaklancaran ASI karena kelelahan saat melahirkan, takut dan malas menyusui. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan stress dengan pemberian ASI bulan pertama pada bayi di Puskesmas Timpah Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional yaitu penelitian non eksperimental yang mengamati hubungan antara faktor risiko dengan efek yang ditimbulkan dengan melakukan pendekatan, observasi atau pengumpulan data dalam satu waktu (Point Time Approach). Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah sampel 56 orang responden mengenai hubungan stress dengan pemberian ASI bulan pertama pada bayi di puskesmas timpah dapat disimpulkan bahwa : 1. Diperoleh hasil penelitian stress terhadap pemberian ASI bulan pertama dari 56 responden yang diteliti terlihat bahwa sebesar 36 orang (64%) mengalami stress. Namun dari seluruh responden, sebanyak 20 orang (36 %) tidak mengalami stress. 2. Diperoleh hasil penelitian pemberian ASI bulan pertama dari 56 responden sebagian besar ibu meberikan ASI Full sebanyak 23 orang xii ( 41,1 %), sebanyak 19 orang (33,9%) memberikan ASI Parsial, dan sebanyak 14 orang (25%) memberikan ASI Predominan. 3. Berdasarkan table 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memberikan ASI full sebanyak 23 orang ( 41,1%) dengan kategori tidak stress sebesar 14 orang (70%) dan yang kategori stress sebesar 9 orang (25%). berdasarkan uji chi square didapatkan hasil nilai pvalue = 0,002, maka Ha diterima yang berarti secara statistic dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antar Hubungan Stress Dengan Pemberian ASI Bulan Pertama Pada Bayi Di Puskesmas Timpah.

Background: Exclusive breastfeeding after birth for the first 6 months is the best intake to give to children, without the need to provide additional intake which has nutritional benefits, can increase the body's immunity, intelligence, and protect children from allergy attacks. (Rahmawati, 2018 and Roesli n.d.) Mother's milk (ASI) is the best nutrition and has been proven to be beneficial for the baby's life. Breast milk can protect babies from diarrhea or pneumonia. Children who receive breast milk as babies can show good intelligence, have low obesity and are less susceptible to non-communicable diseases as adults. Improving breastfeeding globally could save more than 820,000 lives. (WHO).The problem of low levels of exclusive breastfeeding is due to several factors, namely internal and external. Internal factors consist of physical, age, knowledge and stress. And external factors, namely nutritional status, mother's education, family support, mother's employment status, progress in formula milk, support from health workers, cultural values (Rahmawati, 2018). According to Amalia (2016), after giving birth, mothers can experience stress due to discomfort. As many as 54.1% of stressed mothers experienced breast milk failure due to fatigue during childbirth, fear and laziness about breastfeeding. Research Objective: To determine the relationship between stress and first month breastfeeding for babies at the Timpah Community Health Center Research Method: This research is an observational analytical research with a cross sectional design, namely non-experimental research that observes the relationship between risk factors and the effects they cause by approaching, observing or collecting data at one time (Point Time Approach). Research Results: Based on the results of research with a sample size of 56 respondents regarding the relationship between stress and first month breastfeeding for babies at the Timpah Community Health Center, it can be concluded that: 1. The results of research on stress regarding breastfeeding in the first month of the 56 respondents studied showed that 36 people (64%) experienced stress. However, of all respondents, 20 people (36%) did not experience stress. 2. The results of research on first month breastfeeding were obtained from 56 respondents, most of the mothers gave full breast milk, 23 people (41.1%), 19 people (33.9%) gave partial breast milk, and 14 people (25%) gave partial breast milk. Predominant breast milk. xiv 3. Based on table 4.5, it shows that the majority of mothers provide full breast milk, 23 people (41.1%) with 14 people in the no stress category (70%) and 9 people in the stress category (25%). Based on the chi square test, the result was a p-value = 0.002, so Ha was accepted, which means that statistically it can be concluded that there is a significant relationship between stress and first month breastfeeding for babies at the Timpah Community Health Center

Actions (login required)

View Item