Gambaran faktor-faktor kejadian bayi berat lahir rendah (bblr) di wilayah kerja puskesmas Pulang Pisau

Khotimah, Husnul (2024) Gambaran faktor-faktor kejadian bayi berat lahir rendah (bblr) di wilayah kerja puskesmas Pulang Pisau. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
Husnul khotimah_LTA_Reg23A_DIII-Kebidanan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan baru lahir <2.500 gram. BBLR mempunyai risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyimpangan perkembangan dibandingkan dengan populasi bayi umumnya. Kejadian BBLR merupakan masalah yang serius, karena mempengaruhi tingginya angka kesakitan dan kematian bayi. Prevalensi global kejadian BBLR Menurut data WHO yaitu 20 juta pertahun, dengan kontributor terbesar pada negara berkembang. Indonesia termasuk dalam negara berkembang dengan prevalensi BBLR yang masih cukup tinggi. studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Pulang Pisau terdapat angka kejadian Ibu yang memiliki Bayi BBLR sebanyak 38 pada tahun 2023, meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya sebanyak 16 kasus BBLR. Tujuan : Untuk mengetahui Gambaran Faktor-faktor kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Pulang Pisau. Metode: Menggunakan metode penelitian deskriptif. Dengan data sekunder yang diperoleh dari data Puskesmas dan kohort Bidan Desa. Instrumen yang digunakan adalah Lembar Isian. Sampel penelitian ini ibu yang memiliki bayi BBLR yang berjumlah 38 responden tahun 2023. Hasil Penelitian : Diperoleh dari 38 responden Faktor kejadian BBLR mayoritas kelompok usia kejadian BBLR adalah usia 20-35 tahun sebanyak 36,8%, paritas Berisiko memiliki ≥4 anak sebanyak 57,9%, jarak kehamilan berisiko ≤2 tahun sebanyak 55,3%, status gizi KEK (LILA ≤23,5 cm) sebanyak 73,7%, ibu yang mengalami Anemia sebanyak 71,1%. Kesimpulan : Faktor-faktor kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Pulang Pisau sebagian besar Ibu mengalami Paritas Berisiko memiliki ≥4 anak, jarak kehamilan berisiko ≤2 tahun, Status gizi KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan Anemia. Sehingga menjadi salah satu acuan pihak puskesmas untuk meningkatkan upaya penyuluhan dan edukasi tentang Kontrasepsi KB untuk mengatasi paritas tinggi dan risiko jarak kehamilan, serta meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi dan pentingnya konsumsi tablet Fe/tablet tambah darah bagi ibu hamil, serta pentingnya ANC rutin pada ibu Hamil sebagai deteksi dini adanya tanda bahaya/indikasi BBLR. Kata Kunci: BBLR, Faktor kejadian BBLR.

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Uncontrolled Keywords: BBLR, Faktor kejadian BBLR.
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1117 Public Health and Health Services > 111707 Family Care
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Migang, Yena Wineini and Damiti, Sukma A
Depositing User: Husnul Khotimah
Date Deposited: 02 May 2025 09:11
Last Modified: 02 May 2025 09:11
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/3784

Actions (login required)

View Item View Item