Christyanni, Yuyun and Rahmawaty, Fetty (2019) Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian flour albus pada remaja usia awal di Daerah Perkebunan Kelapa Sawit. Laporan Penelitian. Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Palangka Raya. (Unpublished)
Text
Cover dll.pdf Download (163kB) |
|
Text
1. BAB I.docx.pdf Download (50kB) |
|
Text
2. BAB II.docx.pdf Download (72kB) |
|
Text
3. BAB III.docx.pdf Download (181kB) |
|
Text
4. BAB IV.docx.pdf Download (175kB) |
|
Text
5. BAB V.docx.pdf Download (48kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (21kB) |
Abstract
Latar belakang: Wanita dapat mengalami keputihan secara normal. Namun, perlu diwaspadai bahwa keputihan juga dapat terjadi karena infeksi yang disebabkan karena bakteri, virus dan jamur. Keputihan yang keluar berupa cairan putih ini biasanya berbau tidak sedap dan menimbulkan rasa gatal di sekitar vagina. Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (2007) menyebutkan wanita dengan rentang usia 15-24 tahun mengalami keputihan sebanyak 31,8%. Ini menunjukkan bahwa remaja putri memiliki resiko lebih tinggi mengalami keputihan. Remaja putri yang hidup dan tinggal di area khusus perkebunan kelapa sawit tentu memiliki gambaran kesehatan reproduksi yang berbeda dibandingkan remaja putri yang tinggal di area perkotaan atau pada area komunitas umum lainnya. Salah satu gambaran kesehatan reproduksi tersebut adalah kejadian fluor albus yang rentan terjadi pada usia remaja awal. Remaja awal berada pada rentang usia 12-15 tahun yang rata-rata duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian fluor albus pada remaja usia awal di daerah perkebunan kelapa sawit.
Metode: Penelitian dilakukan di SMP Bina Bangsa 01 PT. Mustika Sembuluh pada bulan April s/d Oktober 2019. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan melibatkan 98 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk karakteristik demografi responden penelitian, analisis bivariat dengan Chi-square test serta multivariat dengan analisis regresi linear berganda.
Hasil: Tingkat pengetahuan tentang keputihan, tingkat stress dan tingkat aktivitas fisik memiliki nilai p < 0,05 yang artinya ketiga variable ini berpengaruh terhadap kejadian keputihan tidak normal pada remaja di perkebunan kelapa sawit. Ketiga variable ini memberikan pengaruh terhadap terhadap kejadian keputihan tidak normal sebesar 33,8%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan, stress dan aktivitas fisik merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian fluor albus pada remaja sehingga diperlukan pemberian pendidikan kesehatan terkait hal tersebut agar kesehatan reproduksi remaja terutama remaja yang tinggal di daerah perkebunan kelapa sawit dapat terjaga dengan baik.
Kata kunci: remaja, fluor albus
Item Type: | Laporan Penelitian (Laporan Penelitian) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | remaja, fluor albus |
Subjects: | 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111002 Clinical Nursing - Primary (Preventative) 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing |
Divisions: | Jurusan Keperawatan > Program Studi Diploma IV Keperawatan |
Depositing User: | Yuyun Christyanni |
Date Deposited: | 11 Jan 2022 08:13 |
Last Modified: | 13 Jan 2022 05:16 |
URI: | http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/1912 |
Actions (login required)
View Item |