Mansyah, Barto and Hariati, Tuti Resiko bunuh diri pada warga binaan pemasyarakatan dewasa dengan masa hukuman ≥ 5 tahun di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Palangka Raya. Laporan Penelitian. Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Palangka Raya. (Unpublished)
Text
PENELITIAN BARTO MANSYAH.docx - Draft Version Download (162kB) |
Abstract
Lembaga Pemasyarakatan(Lapas), yaitu lembaga yang membina para terhukum agar siap kembali menjadi warga yang mematuhi nilai dan norma hukum masyarakat. Diharapkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang menjalani hukuman pidana di Lembaga Pemasyarakatan mendapatkan binaan atau pembelajaran agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab sesuai dengan tujuan sistem pemasyarakatan. Banyaknya kasus resiko bunuh diri disebabkan karena minimnya perhatian pemerintah terhadap kondisi psikis pada tahanan atau warga binaan pemasyarakatan. Secara umum bunuh diri adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk penyelesaian atas suatu masalah. Penyebab terjadinya bunuh diri yaitu, depresi, adanya sikap dorongan dari hati, masalah sosial, pengalaman buruk yang memicu trauma, dan faktor keturunan.
Tujuan Penelitian iniuntuk mengetahui dan menganalisis adanya resiko bunuh diri serta faktor penghambat dan pendukung resiko bunuh diri pada warga binaan pemasyarakatan dewasa dengan masa hukuman ≥5 tahun di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palangka Raya
Penelitian ini adalah penelitian kasus dengan metode penelitian kualitatif atau penelitian yang berdasarkan fenomena yang terjadi, yang dilakukan secara intensif di suatu lembaga.
Terdapat adanya resiko bunuh diri pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palangka Raya, adapun faktor pendukungnya yaitu kurangnya sumber daya manusia di bidang kesehatan mental (psikolog) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palangka Raya, kurangnya dukungan kepercayaan keluarga, perasaan tidak menerima dengan kondisi dan vonis hukuman yang telah diberikan, lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palangka Raya yang melebihi kapasitas (kelebihan beban). Faktor penghambat yang mempengaruhi terjadinya resiko bunuh diri pada Warga Binaan Pemasyarakatan yaitu, adanya sarana beribadah sesuai dengan kepercayaan yang dianut setiap Warga Binaan Pemasyarakatan, tersedianya sarana pendidikan, sarana pembinaan kerajinan tangan, sarana olahraga seperti volly ball, futsal, tenis meja, sarana sosial terdiri dari tempat kunjungan keluarga, ruangan pertemuan dan adanya dukungan keluarga seperti rutin membesuk, memberikan kasih sayang, pengertian, dan perhatian.
Item Type: | Laporan Penelitian (Laporan Penelitian) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Masa Hukuman ≥ 5 Tahun, Lembaga Pemasyarakatan, Resiko Bunuh Diri |
Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170113 Social and Community Psychology 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology |
Divisions: | Jurusan Keperawatan > Program Studi Diploma IV Keperawatan |
Depositing User: | Barto Mansyah |
Date Deposited: | 31 Oct 2022 03:47 |
Last Modified: | 31 Oct 2022 03:47 |
URI: | http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/2540 |
Actions (login required)
View Item |