Pengaruh Pengayaan Sari Wortel Terhadap Kadar Betakaroten, Mutu Organoleptik dan Daya Terima Susu Jagung

Mahilda, Fika (2023) Pengaruh Pengayaan Sari Wortel Terhadap Kadar Betakaroten, Mutu Organoleptik dan Daya Terima Susu Jagung. Skripsi, PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

Text SKRIPSI FIKA MAHILDA_SUSU JAGUNG.pdf Restricted to Registered users only Download (734kB) | Request a copy

Abstract

Tingkat konsumsi jagung manis terus bertambah diiringi dengan
pertumbuhan jumlah penduduk dan pola konsumsi. Dalam masyarakat pembuatan
susu nabati dari jagung masih sangat kurang karena lebih banyak beredar atau
dikonsumsi dalam bentuk diolah menjadi jagung rebus, gorengan, tepung maizena
dan jagung pipil kaleng maupun beku. Padahal kandungan dalam susu jagung
sangat baik bagi tubuh jika dikonsumsi. Seseorang yang memiliki alergi terhadap
susu sapi (laktosa) dapat memilih susu jagung sebagai salah satu alternatif karena
bahan mudah dijumpai dan cara pembuatan juga termasuk mudah. Penelitian ini
bertujuan menganalisis pengaruh pengayaan susu jagung dengan penambahan sari
wortel terhadap kadar betakaroten, mutu organoleptik dan daya terima. Desain
penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5
perlakuan dan 5 pengulangan. Pengayaan susu jagung dan sari wortel terdiri dari
Hasil penelitian menunjukkan pengayaan sari wortel meningkatkan kadar
betakaroten pada susu jagung pada perlakuan P4. Berdasarkan hasil uji organoleptik
susu jagung memiliki warna kuning, beraroma jagung, rasa yang manis dantekstur
yang tidak kental. Berdasarkan hasil uji daya terima (kesukaan) terhadap pengayaan
sari wortel pada susu jagung yang dapat diterima oleh panelis adalah P5 (250 mL
susu jagung : 25% sari wortel). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh kadar betakaroten pada susu jagung (p-value 0,000 < 0,005) dan daya
terima dengan parameter warna ((p-value 0,000 < 0,005).
xiii + 51 hlm; 2023; 10 tabel; 14 gambar
Daftar Pustaka: 34 buah (2015 – 2022)
Kata Kunci: Susu jagung, sari wortel, betakaroten

The level of sweet corn consumption continues to increase in line with
population growth and consumption patterns. In society, the manufacture of vegetable
milk from corn is still lacking because it is mostly circulated or consumed in the form
of processed boiled corn, fried foods, cornstarch and canned or frozen shelled corn.
Even though the content in corn milk is very good for the body if consumed. Someone
who has an allergy to cow's milk (lactose) can choose corn milk as an alternative
because the ingredients are easy to find and the method of preparation is also
practical. This study aims to analyze the effect of corn milk enrichment with the
addition of carrot juice on beta-carotene levels, organoleptic quality and
acceptability. The research design used was a completely randomized design (CRD)
with 5 treatments and 5 repetitions. Enrichment of corn milk and carrot juice
consisted of P1 (250 mL:0%), P2 (250 mL:10%), P3 (250 mL:15%), P4 (250
mL:20%) and P5 (250 mL:25) %). The results showed that the highest beta-carotene
level, 0.89 mg/L, was in the P4 treatment (250 mL:20%). Based on the results of the
organoleptic quality test, corn milk has a yellow color, smells of corn, tastes sweet and
the texture is not thick. Meanwhile, the results of the acceptability test for the
enrichment of corn milk and carrot extract which were preferred by the panelists were
found in treatment P5 (250 mL: 25%). There is an effect of carrot extract on betacarotene
levels, organoleptic quality and acceptability (color) of corn milk
xiii + 51 pp; 2023; 10 tables; 14 pictures
Bibliography: 34 pieces (2015 – 2022)
Keywords: Corn milk, carrot extract, beta-carotene

Actions (login required)

View Item