Gambaran mutu organoleptik dan daya terima terhadap kue pukis subtitusi tepung kacang merah dan tepung ubi jalar ungu sebagai bahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita

Descania, Elvira (2023) Gambaran mutu organoleptik dan daya terima terhadap kue pukis subtitusi tepung kacang merah dan tepung ubi jalar ungu sebagai bahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI, POLTEKES KEMENKES PALANGKARAYA.

Text (Gambaran Mutu Organoleptik Dan Daya Terima Terhadap Kue Pukis Subtitusi Tepung Kacang Merah Dan Tepung Ubi Jalar Ungu Sebagai Bahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pada Balita) Elvira Descania-LTA.pdf Restricted to Registered users only until 16 August 2023. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Usia balita merupakan usia ketika terjadi pertumbuhan dan
perkembangan dengan sangat pesat, sehingga rawan terhadap terjadinya gizi
buruk. Penanggulangannya telah dilakukan melalui berbagai upaya, salah satunya
melalui PMT yang dikembangkan dari pangan lokal kacang merah dan ubi jalar
ungu. Kedua bahan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan dasar dalam
pembuatan kue pukis yang kaya akan zat gizi. Tujuan : Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran mutu organoleptik dan daya terima terhadap
kue pukis substitusi tepung kacang merah dan tepung ubi jalar ungu. Metode
Penelitian : Desain penelitian rancangan acak lengkap. Pembuatan kue pukis
menggunakan 3 variasi formula perbandingan kacang merah : ubi jalar ungu :
tepung terigu, P1 (30% : 10% : 60%), P2 (40% : 20% : 40%), dan P3 (50% : 30%
: 20%). Kemudian dilakukan uji organoleptik dan daya terima. Data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil dan Pembahasan : Karakteristik
tepung kacang merah berwarna abu kecoklatan dan aroma khas kacang,
sedangkan tepung ubi jalar ungu berwarna ungu pekat dan aroma khas ubi jalar
ungu. Produk kue pukis memilliki karakteristik berwarna coklat, rasa cenderung
manis dan empuk. Hasil uji mutu organoleptik terhadap 30 orang panelis memilih
tingkat rasa P1 sebanyak 13 panelis, aroma P2 sebanyak 14 panelis, tekstur P2
sebanyak 18 panelis, dan warna P3 sebanyak 22 panelis. Kesimpulan : Tingkat
kesukaan panelis pada kue pukis substitusi tepung kacang merah dan ubi jalar
ungu dengan parameter rasa, aroma, dan tekstur yang paling tertinggi rasa P1 18
orang, warna P2 15 orang, aroma dan tekstur P1 20 orang.

Background : Toddler age is the age when growth and development occur very
rapidly, so it is prone to malnutrition. Handling it has been carried out through
various efforts, one of which is through PMT which was developed from local food
red beans and purple sweet potatoes. Both of these ingredients can be used as basic
ingredients in making pukis cakes which are rich in nutrients. Objective : This
study aimed to describe the organoleptic quality and acceptability of the red bean
flour and purple sweet potato flour substitution pukis cakes. Research Method: The
research design was completely randomized. The making of pukis cake uses 3
variations of the red bean: purple sweet potato: wheat flour ratio, P1 (30%: 10%:
60%), P2 (40%: 20%: 40%), and P3 (50%: 30%: 20%). Then the organoleptic and
acceptability tests were carried out. The data obtained were analyzed descriptively.
Results and Discussion: Characteristics of red bean flour are brownish gray and
has a distinctive nutty aroma, while purple sweet potato flour has a deep purple
color and a distinctive purple sweet potato aroma. Pukis cake products have the
characteristics of brown, taste tends to be sweet and soft. The results of the
organoleptic quality test on 30 panelists chose 13 panelists for P1 taste level, 14
panelists for P2 aroma, 18 panelists for P2 texture, and 22 panelists for P3 color.
Conclusion : The level of preference of panelists for pukis cake substitution of red
bean flour and purple sweet potato with the highest parameters of taste, aroma, and
texture is P1 18 people, color P2 15 people, aroma and texture P1 20 people.

Actions (login required)

View Item