Penerapan standar manajemen penyelenggaraan makanan di Panti Asuhan A dan B kota Palangka Raya

Dhini, Anden and Munifa, Munifa and Maulia, Resna Penerapan standar manajemen penyelenggaraan makanan di Panti Asuhan A dan B kota Palangka Raya. Jurnal Forum Kesehatan. (Submitted)

Text Artikel PDUPT 2024 - PENERAPAN STANDAR MANAJEMEN PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PANTI A DAN B KOTA PALANGKA RAYA.pdf Restricted to Registered users only Download (447kB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang. Panti asuhan merupakan lembaga sosial yang berperan penting dalam memberikan perlindungan, pengasuhan, dan pendidikan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua atau keluarga. Berdasarkan data Kementerian Sosial, jumlah anak terlantar di Indonesia mencapai 67.368 orang, namun hanya sebagian yang mendapatkan perawatan di panti asuhan. Saat ini terdapat sekitar 12.000 panti asuhan di Indonesia, mengalami peningkatan signifikan dibandingkan 5.000–8.000 panti pada dekade sebelumnya. Salah satu pelayanan krusial di panti asuhan adalah penyelenggaraan makanan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak secara efektif dan efisien. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan standar manajemen penyelenggaraan makanan di Panti A dan Panti B Kota Palangka Raya serta mengintervensi penyelenggaraan makanan agar sesuai dengan standar yang berlaku. Metode. Penelitian menggunakan metode Quasi-Experiment dengan desain Non-Equivalent Control Group berupa two-group pre-test post-test design. Sampel penelitian adalah seluruh populasi di Panti A dan Panti B yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil. Karakteristik responden di Panti A didominasi laki-laki (82%) dengan rata-rata usia 18 tahun, sedangkan di Panti B mayoritas laki-laki (63%) dengan rata-rata usia 13 tahun. Skor penerapan standar manajemen meningkat dari 55 menjadi 77 di Panti A dan dari 58 menjadi 85 di Panti B setelah intervensi. Kesimpulan. Terdapat peningkatan signifikan dalam penerapan standar manajemen penyelenggaraan makanan di kedua panti. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan standar yang baik mampu meningkatkan kualitas layanan makanan, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan gizi anak terlantar.

Actions (login required)

View Item