Pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas nyeri persalinan kala I di BLUD UPT Puskesmas Pahandut dan Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya

Nanavera, Nanavera (2020) Pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas nyeri persalinan kala I di BLUD UPT Puskesmas Pahandut dan Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya. Skripsi, PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA.

Text Martha Noorjanah-Skripsi-STr.KEB-2020.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pain in labor due to uterine contractions during labor which gives a different response for each mother. However, if pain in labor is not resolved, it will cause problems. Labor pain can cause stress which causes excessive release of hormones such as the catecholamine and cortisol hormones. The purpose of this study was to determine the effect of endorphin massage on the intensity of first stage labor pain. This type of research is a Quasi Experiment using the Pre and Post Test Group Design. The population in this study were maternity mothers in the Pahandut Community Health Center in Kereng Bangkirai Health Center and the sample used an experimental group, namely mothers given endorphin massage and control groups not given endorphin massage with a total sample of 12 people each. The statistical test used was the Mann Whitney test because the data distribution in this study was not normally distributed. Statistical test results also obtained the value of P Value = 0.021 with the provisions of the value of p <0.05, then the P Value <a so that it can be concluded that there are differences between the intervention group and the control group. And the mean rank value in the intervention is 15.58 greater than the mean rank of the control group which is 9.42, it means that endorphin massage is more effective in reducing the intensity of labor pain when I and Therefore, health workers, especially midwives to be able to apply endorphin massage as a pain relief in the first stage of labor and for Educational Institutions can add insight to improving knowledge about Childbirth Care about alternative efforts that can be done to reduce pain during labor through endorphin massage through related subjects

Nyeri pada persalinan karena adanya kontraksi uterus saat proses persalinan yang memberikan respon berbeda-beda bagi setiap ibu bersalin. Namun bila nyeri dalam persalinan tidak diatasi akan memunculkan masalah. Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti hormon katekolamin dan hormon kortisol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas persalinan kala I. Jenis Penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan menggunakan rancangan Pre and Post Test Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah ibu bersalin Di Puskesmas Pahandut dan Kereng Bangkirai dan sampel menggunakan kelompok eksperimen yaitu ibu yang diberikan pijat endorphin dan kelompok kontrol yang tidak diberikan pijat endorphin jumlah sampel masing-masing sebanyak 12 orang. Uji statistik yang digunakan adalah uji Mann Whitney karena sebaran data pada penelitian ini tidak berdistribusi normal. Hasil uji statistik juga diperoleh nilai P Value = 0,021 dengan ketentuan nilai p < 0.05, maka P Value < a sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Dan nilai mean rank pada intervensi yaitu 15,58 lebih besar dari mean rank kelompok kontrol yaitu 9,42 artinya pijat endorphin lebih efektif dalam menurunkan intensitas nyersi persalinan kala I dan Oleh karena itu, tenaga kesehatan khususnya bidan untuk dapat mengaplikasikan pijat endorphin sebagai untuk mengurasi rasa nyeri pada persalinan kala I dan untuk Institusi Pendidikan dapat menambah wawasan untuk peningkatan keilmuan mengenai Asuhan Persalinan tentang upaya alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan melalui pijat endorphin melalui mata kuliah terkait

Actions (login required)

View Item