Asuhan kebidanan komprehensif pada ny. R di praktik mandiri bidan S kota Palangka Raya tahun 2017

Putriani, Indri (2017) Asuhan kebidanan komprehensif pada ny. R di praktik mandiri bidan S kota Palangka Raya tahun 2017. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
LTA INDRI PURTIANI_compressed (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan ibu bersalin adalah masalah terbesar di negara berkembang. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitas (Dewi & Sunarsih, 2011). Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir harus ditangani oleh petugas kesehatan yang berwenang demi kesehatan dan keselamatan bayi dan ibu (Prawirohardjo, 2010).

Kematian ibu adalah kematian seorang wanita terjadi saat hamil, bersalin, atau 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap persalinan (World Health Organization). Penyebab kematian ibu sejak dahulu tidak banyak berubah, yaitu perdarahan, eklamsia, komplikasi aborsi, partus macet dan sepsis. WHO memperkirakan sekitar 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi perdarahan pasca persalinan. Komplikasi paling sering dari perdarahan pasca persalinan adalah anemia (Saifudin, 2010) Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Di Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. (WHO, 2014). Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukkan angka yang fluktuatif atau sebuah kondisi yang tidak stabil 1 2 dan menunjukkan gejala yang tidak tetap dan selalu berubah-ubah pada tahun 2015 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Di Provinsi Kalimantan Tengah Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2013 sebesar 73 per 100.000 kelahiran hidup lebih kecil bila dibandingkan Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2014 yaitu sebesar 101 per 100.000 kelahiran hidup dan mengalami sedikit penurunan pada tahun 2015 sebesar 80 per 100.000 kelahiran hidup. Dan menurut data Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya pada tahun 2014 AKI di Kota Palangka Raya mencapai 72,6 per 100.000 kelahiran hidup mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2013 yang mencapai 53,9 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi menurut World Health Organization, 2015. Berdasarkan penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu dalam kandungan dan luar kandungan. Kematian bayi dalam kandungan adalah kematian bayi yang dibawa oleh bayi sejak lahir seperti asfiksia. Sedangkan kematian bayi luar kandungan atau kematian post neonatal disebabkan oleh faktorfaktor yang bertalian dengan pengaruh dari luar (Vivian, 2014) Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2007 sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2012 turun menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup. Kemudian, Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target MDG 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2012 sebesar 49 per 1.000 kelahiran hidup mengalami penurunan pada tahun 2015 sebesar 25 per 1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2015).Sedangkan AKB pada tahun 2014 mencapai 11,1 per 1000 kelahiran hidup, lebih kecil 3 dibandingkan AKB pada tahun 2013 yaitu tercatat 13,3 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi ini karena bayi lahir dengan komplikasi seperti BBLSR, asfiksia berat, hipotermia, sepsis neonaturum, prematuritas, gangguan pernafasan, lahir mati (IUFD), RDS beratdan neonatal infeksi, sedangkan penyebab kematian pada ibu yaitu terjadinya komplikasi kehamilan, persalinan, post partum eklamsia, dan syok hipopolemik akibat perdarahan adalah kurangnya atau lambatnya deteksi dini yang dilakukan oleh NAKES. Hal ini disebabkan karena ibu hamil enggan memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan karena berbagai alasan (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2014). Sebagai upaya menurunan AKI dan AKB di Indonesia salah satunya dilakukan melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Program tersebut menitikberatkan kepedulian dan peran keluarga dan masyarakat dalam melakukan upaya deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil, serta menyediakan akses dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar di tingkat Puskesmas (PONED) dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK)(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Di Kalimantan Tengah, pemerintah mencanangkan beberapa program yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui :1) peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai; 2) pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; serta 3) pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau secara tepat waktu oleh masyarakat yang membutuhkan (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2016). Untuk dapat memberikan kesehatan maternal dan perinatal yang berkualitas dibutuhkan tersedianya tenaga kesehatan yang terampil serta 4 kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang memadai. Bidan sebagai salah satu pemberi pelayanan kebidanan pada lini terdepan berkewajiban mengupayakan perbaikan status kesehatan dan kualitas hidup memalui pelayanan kesehatan maternal dan perinatal yang efektif pada kehamilan, persalinan, dan nifas serta memberikan asuhan pada bayi baru lair dan perawatan bayi (Prawirohardjo, 2010). Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka disusunlah asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. R di BPM S Kota Palangka Raya tahun 2017

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Ayue, Heti Ira and Titin, Titin
Depositing User: Natalia
Date Deposited: 27 May 2020 01:54
Last Modified: 05 Dec 2022 07:34
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/203

Actions (login required)

View Item View Item