Harini, Misri (2018) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada ny L di praktek mandiri bidan “SN” kota Palangka Raya. Laporan Tugas Akhir, Prodi DIII Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.
Text
MISRI HARINI.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Pikiran dasar yang melandasi Asuhan adalah bahwa kehamilan, persalinan dan nifas bagian dari suatu proses fisiologis tetapi pada beberapa kasus proses itu mungkin berkomplikasi sejak awal dikarenakan kondisi lain atau komplikasi mungkin timbul kemudian. kehamilan dan persalinan adalah proses mendalam yang membawa satu arti yang bermakna untuk perempuan, keluarga dan komunitasnya (Sumiaty dan Silfia.N.N, 2014). Salah satu indikator derajat kesehatan suatu bangsa adalah kesehatan perempuan yang meliputi angka kematian dan angka kesakitan ibu, sampai saat ini angka kematian ibu diindonesia masih tinggi yaitu 305 per 100.000 Kelahiran Hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Dalam Agenda 2030 menargetkan Angka Kematian Ibu 70 per 100.000 kelahiran hidup, selain itu berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 Angka Kematian Bayi juga masih tinggi yaitu 22,23 per 1000 kelahiran hidup (Badan Pusat Statistik 2015). Jumlah Angka Kematian Ibu yang tercatat di Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2016 sebanyak 74 kasus dengan penyebab antara Lain, perdarahan (55%), hipertensi dalam kehamilan (11%), gangguan system peredaran darah (13%), infeksi, (5%), gangguan metabolik (1%), dan lain- lain (15%). Untuk Angka Kematian Bayi tercatat pada tahun 2016 sebesar 392 kematian, Untuk kota Palangka Raya pada tahun 2016, terdapat 2 kasus kematian ibu akibat perdarahan dan 6 kasus kematian bayi. Jumlah ini lebih sedikit dari tahun 2015 yaitu 3 kasus kematian ibu dan 14 kasus kematian bayi ( Profil Kesehatan Kalimantan Tengah 2016). Penyebab kematian ibu Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung, yaitu perdarahan (25% biasanya perdarahan pascapersalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%) dan sebab - sebab lain (8%) (Saifuddin, 2013). Penyebab utama dari kematian bayi adalah asfiksia kelahiran, pneumonia, komplikasi kelahiran infeksi neonatal, diare, malaria, campak dan malagizi. Beberapa faktor berkontribusi pada kematian bayi seperti tingkat pendidikan ibu, kondisi lingkungan, dan infrastruktur politik dan pengobatan. Upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi ialah mendorong program KB, melakukan asuhan antenatal terfokus, pencegahan abortus tidak aman, pertolongan persalinan oleh tenaga terampil, rujukan dini tepat waktu kasus gawat darurat obstetri dan pertolongan segera adekuat kasus gawat darurat obstetri di rumah sakit rujukan. Penolong yang terampil pada saat sebelum, selama dan sesudah persalinan telah terbukti mempunyai peran dalam menurunkan kematian ibu (Maisuri T.C 2016). Bidan sebagai salah satu pemberi pelayanan kebidanan pada lini terdepan berkewajiban mengupayakan perbaikan status kesehatan dan kualitas hidup melalui pelayanan kesehatan maternal dan perinatal yang efektif pada kehamilan, persalinan, dan nifas serta memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan perawatan bayi (Prawirohardjo,2010). Bidan adalah tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memfasilitasidan memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawatdaruratan.Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Tugas, tanggung jawab dan wewenang profesi bidan yang telah diatur dalam beberapa peraturan maupun Keputusan Menteri Kesehatan ditunjukan dalam rangka membantu program pemerintah bidang kesehatan dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu, Angka kematian perinatal, meningkatkan Pelayanan Kesehatan ibu Anak, pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas, yang aman, pelayanan Keluarga berencana (Sumiaty dan Silfia.N.N, 2014). Praktek Mandiri Bidan Winanti Amd.Keb berada di Kota Palangka Raya melakukan dan memberikan pelayanan yang cukup baik seperti pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,bayi,balita, dan keluarga berencana, dari data register terlihat klien melakukan kunjungan dalam satu tahun terakhir ± 280 orang (Winanti, 2017). Berdasarkan dari uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan manajemen asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. N di Praktek Mandiri Bidan Winanti Amd.Keb dan RSUD Doris sylvanus Palangka Raya dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan.
Item Type: | Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery |
Divisions: | Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan |
Supervisor: | Meyasa, Lola and Hayati, Erni |
Depositing User: | Riyanti |
Date Deposited: | 27 May 2020 02:31 |
Last Modified: | 27 May 2020 02:31 |
URI: | http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/211 |
Actions (login required)
View Item |