Pembinaan keluarga yang memiliki lansia dengan harga diri rendah melalui psikoedukasi keluarga di Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya

Syam'ani, Syam'ani (2022) Pembinaan keluarga yang memiliki lansia dengan harga diri rendah melalui psikoedukasi keluarga di Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya. Laporan Pengabdian Masyarakat. Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Palangka Raya. (Unpublished)

[img] Text
Laporan pENELITIAN Pengabmasy HDR SYAMANI.pdf

Download (728kB)

Abstract

Meningkatnya populasi lansia di Indonesia membawa dampak terhadap perubahan psikologis pada lansia. Lansia yang berumur 65 tahun atau lebih akan mengalami paling sedikit satu masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan stres dimana pada lansia terjadi kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap, dimana penurunan kondisi tersebut dapat menimbulkan stres pada sebagian lansia. Masalah psikososial pada lansia dapat berupa stres, ansietas (kecemasan) dan depresi. Masalah tersebut bersumber dari beberapa aspek, diantaranya perubahan aspek fisik, psikologis dan sosial. Gejala yang terlihat pada lansia dapat berupa emosi labil, mudah tersinggung, gampang merasa dilecehkan, kecewa, tidak bahagia, perasaan kehilangan, dan perasaan tidak berguna. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia dapat berkembang menjadi masalah-masalah lain yang seringkali juga disertai dengan terjadinya perubahan konsep diri: harga diri rendah.Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada lansia yang menggalami gangguan konsep diri harga diri rendah adalah melalui terapi psikoedukasi keluarga. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga terhadap tingkat harga diri lansia yang mengalami harga diri rendah.

Harga diri (self esteem) merupakan salah satu komponen dari konsep diri. Harga diri merupakan penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal diri (Stuart, 2009). Harga diri pada lansia dapat mengalami perubahan dimana seringkali akan muncul perasaan tidak berguna dan tidak berharga. Penelitian yang dilakukan oleh Ranzijn, et al (1998) pada lansia di Adelaide-Australia menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perasaan tidak berguna dan harga diri lansia yang pada tahap lanjut dapat mempengaruhi cara hidup mereka. Hal inilah yang menurut Hawari (2007) merupakan salah satu sumber stresor psikososial pada lansia.

Menelaah dari uraian tersebut diatas, maka diperlukan pelayanan khusus bagi lansia di bidang kesehatan, sosial ekonomi, psikologis, kesejahteraan bahkan kebutuhan spiritual, sehingga diperoleh peningkatan derajat kesehatan dan mutu kehidupan usia lanjut untuk mencapai masa tua yang bahagia, sejahtera dan berguna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya ditengah-tengah masyarakat

Item Type: Laporan Penelitian (Laporan Pengabdian Masyarakat)
Subjects: 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1799 Other Psychology and Cognitive Sciences
Divisions: Jurusan Keperawatan > Program Studi Diploma III Keperawatan
Depositing User: Syam Ani
Date Deposited: 25 Jul 2022 06:49
Last Modified: 25 Jul 2022 06:49
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/2318

Actions (login required)

View Item View Item