Identifikasi kandungan formalin pada mie kuning basah yang dijual oleh pedagang mie ayam di Jalan Set Adji, Jalan Pilau dan Jalan Pinus Kota Palangka Raya

Rahman, Nur Izzah Dinillah Ar (2022) Identifikasi kandungan formalin pada mie kuning basah yang dijual oleh pedagang mie ayam di Jalan Set Adji, Jalan Pilau dan Jalan Pinus Kota Palangka Raya. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

Text LTA D3 Gizi Reg20_Nur Izzah Dinillah.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang : Mie basah merupakan makanan berbahan dasar tepung dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Mie basah di Indonesia sering digunakan sebagai pendamping dalam mie ayam. Hal ini memicu produsen industri kecil dan menengah untuk menggunakan bahan tambahan seperti formalin. Formalin merupakan bahan tambahan pangan yang dilarang. Penyalahgunaan formalin biasanya dilakukan untuk keuntungan dagang dan meminimalkan biaya kerugian akibat makanan yang tidak laku dijual.

Tujuan : Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan formalin pada mie kuning basah yang dijual oleh pedagang di Jalan Seth Adji, Jalan Pilau dan Jalan Pinus Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan alat tes kit formalin yang dilaksanakan dengan 11 sampel berbeda yang diambil di Jalan Seth Adji, Jalan Pilau dan Jalan Pinus pada bulan mei 2022.

Hasil dan Pembahasan : Berdasarkan hasil uji pada sampel diperoleh 11 sampel mie kuning basah adalah semuanya negatif mengandung formalin. Hasil pengujian ini dibandingkan dengan gold standart. Dikatakan hasil negatif jika tidak ada perubahan warna/tetap kuning dan dikatakan positif jika sampel berubah warna menjadi ungu violet. Berdasarkan hasil perbandingan uji sampel dengan gold standar dapat disimpulkan bahwa sampel yang diuji tidak mengandung formalin.

Kesimpulan : Berdasarkan hasil uji menggunakan alat tes kit formalin yang dibandingkan dengan gold standar menunjukkan bahwa 11 sampel mie kuning basah yang dijual di tidak mengandung formalin sehingga aman untuk dikonsumsi.

Background : Wet noodles are flour-based foods and are widely consumed by the community. Wet noodles in Indonesia are often used as a side dish in chicken noodles. This triggers small and medium industrial producers to use additional materials such as formaldehyde. Formaldehyde is a prohibited food additive. Formaldehyde abuse is usually carried out for commercial gain and to minimize the cost of losses due to unsold food.

Objective : The general objective of this study was to determine the presence or absence of formaldehyde content in wet yellow noodles sold by traders on Jalan Seth Adji, Jalan Pilau and Jalan Pinus, Pahandut District, Palangka Raya City.

Research Methods : This study uses a qualitative method with a formaldehyde test kit which was carried out with 11 different samples taken on Jalan Seth Adji, Jalan Pilau and Jalan Pinus in May 2022.

Results and Discussion : Based on the test results on the sample, 11 samples of yellow noodles were obtained. wet are all negative containing formaldehyde. The results of this test were compared with the gold standard. It is said to be a negative result if there is no color change/remains yellow and it is said to be positive if the sample changes color to violet. Based on the results of the comparison of the sample test with the gold standard, it can be concluded that the sample tested does not contain formaldehyde.

Conclusion : Based on the test results using a formaldehyde test kit compared to the gold standard, it shows that 11 samples of wet yellow noodles do not contain formalin so they are safe for consumption.

Actions (login required)

View Item