Saptani, Alexandra (2019) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada ny E di bidan praktek mandiri “SF” kota Palangka Raya. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.
Text
LTA Alexandra saptani.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Indikator ini tidak hanya mampu menilai progran kesehatan ibu, terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. AKI merupakan salah satu indikator yang peka dalam menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu Negara. (Kementerian Republik Indonesia, 2015). Kematian ibu menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau di perberat oleh kehamian atau penangannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/ cidera. Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 KH dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 KH (Kemenkes RI, 2015). Angka tersebut masih cukup jauh dari target program Sustainable Development Goals (SDG’s) tahun 2015 dimana pada tahun 2030 AKI ditargetkan menurun hingga 70 per 100.000 KH, AKB 25/1000 KH, dan Angka Kematian Neonatal (AKN) ditargetkan menurun hingga 12/1000 KH (Moeloek, 2015). AKI Kalimantan Tengah Jumlah kasus kematian ibu maternal yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2017 sebanyak 57 kasus kematian maternal pada tahun 2016 sebanyak 74 kasus. Kematian neonatal turun dari 19 per 1000 kelahiran hidup menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup, kematian bayi turun dari 32 per 1000 kelahiran hidup menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup dan kematian balita dari 40 per 1000 kelahiran hidup menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup. Kematian neonatal masih berkontribusi besar terhadap kematian bayi maupun kematian balita. Angka kematian neonatal merupakan salah satu target indikator SDGs dengan target penurunan menjadi 12 per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 pada tahun 2030 (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan tengah, 2017). Sebagian besar kematian ibu kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung yaitu, perdarahan, infeksi, eklampsia, persalinan lama dan komplikasi abortus. Hal tersebut akhirnya berpengaruh pada keadaan yang kurang menguntungkan yaitu : terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan, terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2013). Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi dapat dilakukan dengan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Pelayanan kesehatan merupakan bagian integral dari pelayan dasar yang terjangkau oleh seluruh masyarakat, di dalamnya termasuk pelayanan kesehatan ibu yang berupaya agar setiap ibu hamil dapat melalui kehamilan, persalinan dan nifas dengan selamat. Upaya ini Dapat tercapai bila pelayanan bermutu dan berkesinambungan. (Manuaba, 2014). Asuhan kebidanan berkesinambungan adalah asuhan yang diberikan dari ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir, dan hingga asuhan pada masa nifas secara komprehensif sehingga dapat menekan AKI dan AKB. Kesehatan ibu dan anak perlu mendapatkan perhatian karena ibu mengalami kehamilan dan persalinan yang mempunyai resiko terjadinya kematian (Misar Y, dkk, 2012). Berdasarkan uraian tersebut, upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin nifas, bayi baru lahir dan KB yang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Asuhan ini, diharapkan supaya seluruh proses yang dialami ibu mulai dari proses hamil sampai dengan pemilihan metode KB dapat berlangsung secara fisiologi tanpa komplikasi. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk memberikan Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. E di Bidan Praktik Mandiri S F di Kota Palangka Raya tahun 2019.
Item Type: | Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery |
Divisions: | Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan |
Supervisor: | Riyanti, Riyanti and Yanti, Ina Indra |
Depositing User: | Natalia |
Date Deposited: | 28 May 2020 22:29 |
Last Modified: | 16 Dec 2022 08:35 |
URI: | http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/240 |
Actions (login required)
View Item |