Gambaran Kejadian Anemia pada Remaja Putri di Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangkaraya

Rahmawati, Habsah Anggraini (2022) Gambaran Kejadian Anemia pada Remaja Putri di Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangkaraya. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN REGULER XXI-B, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

Text habsah bab 1-5 semhas fix (1).pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini disebabkan karena remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga memerlukan asupan zat besi yang lebih banyak. Dampak anemia pada remaja seperti menurunkan daya tahan tubuh, menurunnya aktivitas dan prestasi belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian anemia pada remaja putri di Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangkaraya. Jenis penelitian ini deskriptif dengan sampel penelitian berjumlah 97 remaja putri. Hasil penelitian ini yang mengalami anemia sebanyak 35,1% remaja putri (34), sedangkan yang non anemia sebanyak 64,9% remaja putri (63). Kejadian anemia paling banyak terdapat pada umur 19-21 tahun 30,9% remaja putri (30), lama menstruasi >7 hari
27,8% remaja putri (27), siklus menstruasi >35 hari 26,8% remaja putri (26), IMT
normal 26,8% remaja putri (26), tidak KEK 25,8% remaja putri (25), tingkat pengetahuan baik 19,6% remaja putri (19), tingkat pendapatan orangtua tinggi 26,8% remaja putri (26) dan tingkat pendidikan orangtua menengah 24,7% remaja putri (24).
Pada remaja putri yang mengalami anemia sebagian besar terjadi pada remaja akhir umur 19-21 tahun, diantarannya mengalami menstruasi hipermenorea, siklus menstruasi oligomenorea, IMT normal, tidak KEK, tingkat pengetahuan baik, tingkat pendapatan orang tua tinggi dan tingkat pendidikan orang tua menengah.

Kata kunci: Remaja putri, anemia, menstruasi, kejadian anemia

Actions (login required)

View Item