Asuhan pelayanan kebidanan berkesinambungan pada Ny A di Puskesmas Bagendang Kotawaringin Timur Sampit

Sabariah, Sabariah (2019) Asuhan pelayanan kebidanan berkesinambungan pada Ny A di Puskesmas Bagendang Kotawaringin Timur Sampit. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
LTA SABARIAH_compressed.pdf
Restricted to Registered users only

Download (833kB)

Abstract

Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, digunakan indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat antara lain dari angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah digambarkan melalui Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka kematian Ibu (AKI), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi. Upaya kesehatan di Propinsi Kalimantan Tengah telah diarahkan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup dan pelayanan kesehatan yang makin terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan 2017 menunjukkan angka kematian bayi dan ibu saat melahirkan mengalami penurunan sejak 2015 hingga pertengahan tahun 2017, jumlah kasus kematian bayi turun dari 33.278 kasus pada 2015 menjadi 32.007 kasus pada 2016 menjadi 24.000 kasus pada tahun 2017. Demikian pula dengan angka kematian ibu saat melahirkan turun dari 4.999 kasus pada 2015 menjadi 4.912 kasus pada 2016. Sementara hingga tahun 2017 terjadi 1.712 kasus kematian ibu saat proses persalinan (Kemenkes, 2017). AKI Kalimantan Tengah masih mengikuti angka nasional yaitu hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup kemudian meningkat lagi angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per100.000 kelahiran hidup berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Jumlah kasus kematian ibu maternal yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2017 sebanyak 57 kasus lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kematian maternal pada tahun 2016 sebanyak 74 kasus. (Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah, 2017). Penyebab AKI terbanyak akibat komplikasi dalam persalinan seperti perdarahan dan kelahiran yang sulit. Untuk mengurangi AKI telah dilakukan berbagai upaya diantaranya meningkatkan kesehatan ibu dimasyarakat dengan : Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi, Kelas ibu hamil, Program kemitraan bidan dan dukun serta, Rumah tunggu kelahiran. Disamping itu juga dengan meningkatkan kesehatan ibu di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dengan, Pelayanan Antenatal terpadu ( HIV-AIDS, TB dan Malaria, Gizi dan Penyakit tidak menular ), Pelayanan KB berkualitas dan berkesinambungan, Pertolongan persalinan, nifas dan KB oleh tenaga kesehatan. (Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah, 2017). Angka kematian neonatal merupakan salah satu target indikator SDGs dengan target penurunan menjadi 12 per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 pada tahun 2030. Adapun Sasaran Nasional pada RPJMN 2015-2019 Angka Kematian Bayi yang menjadi target yaitu 24 per kelahiran hidup pada akhir tahun 2019. Untuk mencapai target penurunan AKB pada Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah yaitu sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2020 dan 2021 maka peningkatan akses dan kualitas pelayanan bagi bayi baru lahir (neonatal) menjadi prioritas utama. Komitmen global dalam SDGs menetapkan target terkait kematian anak, (Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah, 2017). AKI di Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2016 terjadi peningkatan dibanding 2015, yaitu pada tahun 2015 sebesar 167 per 100.000 kelahiran hidup, menjadi 254 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2016. AKI pada tahun 2016 adalah yang tertinggi dari jumlah pada tahun 2012 – 2016 secara berturut – turut (Dinkes. Kotim, 2017). Tahun 2016 AKB terjadi penurunan dibanding tahun 2015 namun tidak terlalu signifikan. Tahun 2015 AKB berada pada 10,8/1.000 kelahiran hidup, di tahun 2016 berada pada 10,4/1.000 kelahiran hidup (Dinkes Kotim, 2017). Berdasarkan sumber dari Bidang Kesmas Dinkes Kotim Tahun 2017 AKI di Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 129 per 100.000 kelahiran hidup, jumlah ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2016. Sedangkan untuk AKB tahun 2017 sebesar 9,8 per 1.000 kelahiran hidup, jumlah tersebut juga mengalami penurunan dari tahun 2016 (Dinkes Kotim, 2018). Cakupan target kunjungan ibu hamil yang di tetapkan oleh Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2016 yaitu cakupan K1 sebesar 81,2% dan cakupan K4 sebesar 74,5%. Sedangkan di tahun 2017 mengalami peningkatan yaitu cakupan K1 sebesar 91,5% dan cakupan K4 sebesar 82,5% (Dinkes Kotim, 2018). Untuk cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2017 mengalami peningkatan dari tahun 2016, yaitu dari 73,6% menjadi 74,7%. Sedangkan cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas mengalami penurunan dari tahun 2016 sebesar 75,2% menjadi 72,0% di tahun 2017 (Dinkes Kotim, 2018)

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Ayue, Heti Ira
Depositing User: Riyanti
Date Deposited: 30 May 2020 02:03
Last Modified: 12 Dec 2022 03:18
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/259

Actions (login required)

View Item View Item