Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny. S di praktik mandiri bidan “SF” kota Palangka Raya

Wijaya, Emmy (2019) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny. S di praktik mandiri bidan “SF” kota Palangka Raya. Laporan Tugas Akhir, PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
LTA EMMY WIJAYA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat melalui indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Indikator ini tidak hanya mampu menilai progran kesehatan ibu, terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas (Kemenkes, 2015). Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah yang besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan dan kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya (Prawirohardjo, 2011). Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) diseluruh dunia diperkirakan 216/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal turun menjadi 47% antara tahun 1990-2015, yaitu dari 36/1000 kelahiran hidup menjadi 19/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (World Health Organization, 2015). Berdasarkan agenda pembangunan berkelanjutan, Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah disahkan pada tahun 2015 memiliki 17 tujuan yang terdiri dari 169 target. Sesuai dengan tujuan yang ke-3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia, pemerintah mengeluarkan program sistem kesehatan nasional untuk menurunkan AKI dan AKB. Selaras dengan SDGs, Departemen kesehatan (Depkes) menargetkan penurunan AKI di Indonesia pada tahun 2030 adalah 70 per 100.000 kelahiran hidup yang sebelumnya Millennium Development Goals (MDGs) menargetkan AKI 102/100.000 kelahiran hidup (Dirjen Bina Gizi KIA, 2015). Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), didapati jumlah kasus kematian Ibu di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 305 kasus, terlihat ada penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu 359 kasus. Sedangkan kasus AKB menurun pada tahun 2015 sebanyak 22,23 kasus bila dibandingkan dengan AKB pada tahun 2012 sebanyak 32 kasus (Kemenkes, 2015). Trend kasus kematian ibu dalam beberapa tahun terakhir sedikit mengalami penurunan jumlah kasus, ini menjadi tantangan bagi seluruh stakeholder yang berkecimpung di bidang kesehatan. Jumlah kematian terbanyak pada masa ibu bersalin dan penyebab terbanyak akibat komplikasi dalam persalinan seperti perdarahan dan kelahiran yang sulit (Dinkes Kalteng, 2017). Pada tahun 2016, di Provinsi Kalimantan Tengah terjadi penurunan jumlah kasus kematian ibu yaitu menjadi 74 kasus, hasil ini lebih sedikit dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2015 sebanyak 80 kasus. Berdasarkan hasil SDKI tahun 2012 angka kematian bayi di Kalimantan Tengah mengalami peningkatan cukup besar menjadi 49/1000 kelahiran hidup, dan terakhir berdasarkan hasil SUPAS tahun 2015 menunjukan angka kematian bayi mengalami penurunan menjadi 24.6 (25)/1000 kelahiran hidup. (Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah, 2016). Angka kematian ibu di Kota Palangka Raya pada tahun 2017 adalah 19,15 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2016 adalah 19,65 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2015 yang mencapai 52,99 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kota Palangka Raya, 2018). Praktik Mandiri Bidan “SF” terletak di Jalan Akasia No. 11 Kav. 167 di bawah wilayah kerja Puskesmas Panarung yang memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk melakukan asuhan berkesinambungan pada ibu hamil, ibu bersalin 24 jam, ibu nifas, bayi baru lahir dan pelayanan kontrasepsi serta pelayanan bagi balita, remaja usia subur dan wanita lanjut usia yang memiliki SIPB NO: 440/1061/SDKSDMK/ SIPB/XII/2017. Fasilitas yang ada di PMB yaitu memiliki 1 ruang ANC, 1 ruang bersalin, dan 2 ruang nifas. Pada tahun 2018 di Praktik Mandiri Bidan (PMB) “SF” telah melayani kunjungan ANC yang berjumlah 1.475 kunjungan terbagi menjadi K1 sebanyak 507 orang, K4 sebanyak 396 orang, jumlah persalinan sebanyak 249 persalinan. Cakupan pelayanan ibu nifas KF1 yaitu 89 orang, KF2 64 orang, KF3 48 orang dan KF4 39 orang. Kunjungan neonatus KN1 141 kunjungan, KN2 62 kunjungan, KN3 57 kunjungan. Merujuk ibu hamil dengan risiko tinggi 4 kali merujuk inpartu fase laten 2 kali dan merujuk inpartu fase aktif 1 kali. Merujuk bayi karena asfiksia sebanyak 2 kali. Rujukan dilakukan ke RSUD dr. Doris Sylvanus dan RS Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya, setelah dilakukan rujukan ke rumah sakit, kasus tersebut ditangani oleh pihak rumah sakit dan tidak pernah terjadi kematian ibu dan bayi. Upaya dalam penurunan AKI dan AKB di Indonesia dilakukan melalui 10T pada kehamilan yaitu penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri), penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai dengan status imunisasi, pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling, termasuk keluarga berencana), pelayanan tes laboratorium sederhana (minimal tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah bila belum pernah dilakukan, tatalaksana kasus; Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K); kunjungan masa nifas (KF; dan kunjungan neonatus. Program tersebut menitikberatkan kepedulian serta peran keluarga dan masyarakat dalam melakukan upaya detekdi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil, serta menyediakan akses dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK) (Kemenkes RI, 2016). Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25%. Program ini dilaksanakan di provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan provinsi tersebut disebabkan 52,6% dari jumlah total kejadian kematian ibu di Indonesia berasal dari enam provinsi tersebut. Sehingga dengan menurunkan angka kematian ibu di enam provinsi tersebut diharapkan akan dapat menurunkan angka kematian ibu di Indonesia secara signifikan (Kemenkes RI, 2017). Program EMAS berupaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian neonatal dengan cara : 1) meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 Rumah Sakit PONEK dan 300 Puskesmas/Balkesmas PONED) dan 2) memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit. Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti hamil dan melahirkan, dan pelayanan keluarga berencana (Kemenkes RI, 2017). Gambaran upaya kesehatan ibu yang disajikan terdiri dari pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan imunisasi Tetanus Toksoid wanita usia subur dan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan ibu nifas, Puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan pelayanan kontrasepsi (Kemenkes RI, 2017). Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan, Bidan memiliki kewenangan untuk memberikan: pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Pelayanan kesehatan ibu diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamilan (Permenkes No. 28 Tahun 2017). Berdasarkan data-data di atas, penulis tertarik untuk membuat Laporan Tugas Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny.S GII PI A0 di Praktik Mandiri Bidan “SF” di Kota Palangka Raya”.

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Riyanti, Riyanti and Mahlina, Evi
Depositing User: Natalia
Date Deposited: 04 Jun 2020 04:17
Last Modified: 09 Dec 2022 09:00
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/292

Actions (login required)

View Item View Item