Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny. S di praktik mandiri bidan “S” kota Palangka Raya

Esteria, Esteria (2019) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny. S di praktik mandiri bidan “S” kota Palangka Raya. Laporan Tugas Akhir, PRODI DIII KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
ESTERIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan proses yang alamiah, artinya setiap perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan, persalinan dan nifas normal adalah fisiologis, namun ada beberapa yang mungkin terjadi komplikasi sejak awal atau terjadi kemungkinan dalam kehamilan, persalinan atau pasca salin (Marmi, 2011). Agar proses yang alamiah tersebut tidak menjadi patologis maka diperlukan pemantauan dan pemeriksaan secara berkesinambungan dan komperhensif. Pemeriksaan kehamilan sangat penting bagi semua ibu hamil karena untuk mengetahui pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kunjungan antenatal yang tidak dilakukan secara berkesinambungan dan menyeluruh akan berdampak pada ibu dan bayi yang dikandung (Saifuddin, 2009). Dalam upaya mempercepat penurunan angka kematian ibu, Kementrian Kesehatan menekankan pada ketersediaan pelayanan kesehatan ibu di masyarakat (Riset Kesehatan Dasar, 2013). Angka Kematian Ibu (AKI) didefinisikan sebagai jumlah ibu yang meninggal akibat komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas setiap 100.000 kelahiran hidup. Adapun definisi dari Angka Kematian Bayi (AKB) adalah sebagai jumlah bayi yang meninggal setiap 1.000 kelahiran hidup. AKI danAKB di Indonesia sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Menteri kesehatan tahun 2016 jumlah AKI sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 22 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian maternal di Indonesia menurut Depkes adalah perdarahan (42%), eklamsia (13%), komplikasi abortus (11%), infeksi (10%), dan persalinan lama (9%) (Kemenkes RI, 2016). Jumlah kasus kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebanyak 80 kasus. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2014 sebanyak 101 kasus dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 75 kasus (Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, 2016). Menurut Dinas Kesehatan Palangka Raya pada tahun 2015 angka kematian maternal mengalami penurunan secara signifikan, mencapai 52,99/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yang mencapai 72,6/100.000 kelahiran hidup. (Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 2016). Faktor penyebab kematian ibu dibagi menjadi dua yaitu, faktor penyebab langsung dan faktor penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung dan kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh perdarahan, eklampsia, dan infeksi. Faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena masih banyaknya kasus 3 Terlambat dan 4 Terlalu. Penyebab langsung kematian ibu adalah Perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, aborsi 5%, dan lain-lain 27%, yang didalam terdapat juga penyulit pada masa kehamilan dan penyulit pada masa persalinan. Pada kasus 3Terlambat yaitu : terlambat mengenali masalah, terlambat mengambil keputusan yang tepat dan terlambat memperoleh penanganan yang tepat dan cepat serta 4 Terlalu yaitu : terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, terlalu banyak (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 menyatakan bahwa angka kematian bayi (AKB) tercatat 32/1.000 kelahiran hidup mengalami penurunan dibandingkan tahun 2007 berkisar 34/1.000 kelahiran hidup dan tahun 2002 sebesar 35/1.000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Di Provinsi Kalimantan Tengah AKB mengalami fluktuasi dari dalam kurun waktu 2003-2013. Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) yang dikeluarkan oleh BPS menunjukkan bahwa di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2003 terdapat AKB sebesar 40/1000 kelahiran hidup kemudian mengalami penurunan pada tahun 2007 sebesar 30/1000 kelahiran hidup dan kembali mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2010 sebesar 23/1000 kelahiran hidup. Namun berdasarkan hasil SDKI tahun 2012 angka kematian bayi mengalami peningkatan cukup besar menjadi 49/1000 kelahiran hidup, dan terakhir berdasarkan hasil SUPAS tahun 2015 menunjukan angka kematian bayi mengalami penurunan menjadi 24.6 (25)/1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2016). Menurut Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2015 tecatat 3/1000 kelahiran hidup. Angka tersebut menurundrastis dibanding tahun 2014 tercatat 11,1/1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan drastis dibanding tahun 2013 yang tercatat 1,3/1.000 kelahiran hidup. Tahun 2011-2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2010 sebesar 1,4/1000 kelahiran hidup dan tahun 2009 sebesar 1,5/1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 2016). Penyebab kematian bayi adalah asfiksia neonatorum 49-60%, infeksi 24-34%, prematuritas/BBLR 15-20%, trauma persalinan2-7% dan cacat bawaan 1-3%. Hampir kebanyakan penyebab kematian ibu dan kematian bayi dapat diprediksi berdasarkan faktor resiko yang dimiliki oleh ibu selama kehamilan. Peningkatan angka kematian bayi menunjukkan masih rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan janin pada masa kehamilan, rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir, perilaku ibu hamil, keluarga, serta masyarakat yang belum mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2016). Upaya yang dilakukan untuk mengurangi AKI dan AKB yaitu dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi salah satunya adalah pentingnya memberikan asuhan secara berkesinambungan (Continuity Of Care) pada masa kehamilan yaitu melakukan pemeriksaan ANC minimal 4 kali dengan 1 kali pada Trimester I, 1 kali pada Trimester II dan 2 kali pada Trimester III. Setiap ibu hamil harus mendapatkan tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, suntik TT, kelas ibu hamil, kepemilikan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), serta Program Perencanaan Persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K). Masa persalinan dengan pertolongan persalinan yang aman sesuai denganstandart Asuhan Persalinan Normal (APN) dan pertolongan oleh tenaga kesehatan. (Saifuddin, 2009). Upaya untuk mencegah komplikasi pada masa nifas dan komplikasi pada neonatus dapat dilakukan dengan kunjungan ibu nifas minimal 4 kali setelah pospartum, sesuai jadwal yang dianjurkan yaitu kunjungan I pada (6-8 jam setelah persalinan), kunjungan II pada pada (6 hari setelah persalinan), kunjungan III pada (2 minggu setelah persalinan), kunjungan VI pada (6 minggu setelah persalinan) (Saleha S, 2009). Dan jadwal kunjungan neonatal dilakukan 3 kali kujungan dengan kunjungan neonatal 1 dilakukan pada waktu 6-48 jam setelah lahir, kunjungan neonatal 2 dilakukan pada waktu hari ke-3 sampai dengan hari ke-7 setelah lahir, kunjungan neonatal 3 dilakukan pada waktu hari ke-8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir (Walyani, 2014). Bidan mempunyai 4 peranan penting dalam memberikan asuhan pada ibu dan bayi, yaitu bidan sebagai pelaksana, bidan sebagai pengelola, bidan sebagai pendidik dan bidan sebagai peneliti. Dengan peranan bidan inilah bidan dapat membantu memberikan asuhan dengan cara mengidentifikasi masalah yang ada pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas, sehingga masalah-masalah yang timbul mendapat asuhan segera dan dapat dicegah untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi (Miratu, 2014). Praktik Mandiri Bidan “S” dimiliki oleh bidan S. Praktik Mandiri Bidan ini berlokasi di jalan RTA Milono KM 9 Kereng Bangkirai Palangka Raya. PMB ini mulai beroperasi Januari 2016 dengan SIPB Nomor 23 02 6 2 1 17-1477357 sebagai bukti legalitas dari penyelenggaraan praktik di PMB tersebut. Jenispelayanan yang diberikan berupa layanan KIA-KB, ANC, Persalinan 24 jam, dan Imunisasi.

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Oktaviani, Oktaviani
Depositing User: Riyanti
Date Deposited: 08 Jun 2020 03:24
Last Modified: 08 Jun 2020 03:25
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/296

Actions (login required)

View Item View Item