Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny S di puskesmas Pujon kecamatan Kapuas Tengah

Yana, Yana (2019) Laporan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny S di puskesmas Pujon kecamatan Kapuas Tengah. Laporan Tugas Akhir, PRODI DIII KEBIDANAN, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
YANA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Kehamilan dan persalinan adalah proses mendalam yang membawa satu arti yang bermakna untuk perempuan, keluarga dan komunitasnya. Filosofi Kebidanan meyakini bahwa kehamilan, persalinan dan nifas pemikiran dasar yang melandasi Asuhan adalah bahwa kehamilan, persalinan dan nifas bagian dari suatu proses fisiologis tetapi pada beberapa kasus proses itu mungkin berkomplikasi sejak awal dikarenakan kondisi lain atau komplikasi mungkin timbul kemudian (Eka, 2014). Jumlah AKI sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan (WHO, 2014). Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya AKI dan AKB yang ada di Indonesia. AKI dan AKB di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai 450 per 100 ribu kelahiran hidup (KH) yang jauh di atas angka kematian ibu di Filipina yang mencapai 170 per 100 ribu KH, Thailand 44 per 100 ribu KH (Profil Kesehatan Indonesia, 2010). Berdasarkan survey demografi SDKI 2012, AKI tercatat 395 per 100 ribu KH. Tercatat kematian ini jauh melonjak dibandingkan hasil SDKI 2007 yang tercatat 228 per 100 ribu KH. Berdasarkan kesepakatan global(Millenium Develoment Goald / MDGS 2000) untuk tahun 2015 diharapkan AKI menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100 ribu KH dan AKB menurun dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per 1000 KH (Kemenkes RI, 2018). Data kementrian kesehatan 2018, menunjukkan angka kematian bayi dan ibu saat melahirkan mengalami penurunan sejak tahun 2015 hingga semester pertama tahun 2017. Berdasarkan data yang dikutip dari laman resmi Kemenkes, jumlah kasus kematian ibu (AKI) saat melahirkan turun dari 4.999 kasus pada tahun 2015 menjadi 4.912 kasus pada tahun 2016. Sementara hingga semester satu di tahun 2017 terjadi 1.712 kasus kematian ibu saat proses persalinan. Demikian pada jumlah kasus kematian bayi (AKB) turun dari 33.278 kasus pada tahun 2015 menjadi 32.007 kasus pada tahun 2016. Sementara hingga pertengahan tahun atau semester pertama tahun 2017 tercatat sebanyak 10.294 kasus kematian bayi (Kemenkes RI, 2018) Berbagai upaya pemerintah Indonesia akan meluncurkan program emas untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan. Program emas intinya memperkuat pelayanan ditingkat puskesmas, rumah sakit 24 jam, para bidan, para dokter di wilayah tersebut ditingkatkan kemampuan bagaimana menolong persalinan, bagaimana cara pengiriman ibu yang mau melahirkan, mendignosa dengan tepat (Kemenkes RI, 2018). Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode yang paling kritis. Penelitian telah menunjukan bahwa lebih dari 50 % kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalambulan pertama kehidupan kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian (Sarwono, 2011). Angka kematian ibu (AKI) dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2016 sebanyak 74 kasus dan pada tahun 2017 terjadi penurunan sebanyak 57 kasus. Trend kasus kematian ibu dalam beberapa tahun terakhir sedikit mengalami penurunan jumlah kasus, ini menjadi tantangan bagi seluruh tenaga kesehatan jumlah terbanyak pada masa ibu bersalin dan penyebab terbanyak akibat komplikasi dalam persalinan seperti perdarahan dan kelahiran yang sulit. Perlu adanya upaya-upaya yang inovatif untuk menurunkan AKI tersebut, salah satunya adalah program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K). Program ini menitikberatkan pada upaya perencanaan persalinan untuk mencegah terjadinya komplikasi ditingkat masyarkat. Diperlukan kesamaan persepsi dan pengertian semua pihak mengenai pentingnya peran aspek klinik, aspek pelayanan kesehatan dan faktor non kesehatan dalam penanganan masalah kematian ibu sehingga strategi untuk mengatasinya harus merupakan integrasi yang menyeluruh dari berbagai aspek tersebut (Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah, 2018). Angka kematian bayi (AKB) di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2016 sebanyak 392 kasus dan pada tahun 2017 sebanyak 368 kasus lebih sedikit dibandingkan pada tahun 2016. Penurunan angka kematian bayi menunjukkan sudah semakin baiknya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir,semakin mudahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan serta perilaku ibu hamil, keluarga serta masyarakat yang belum mendukung hidup bersih dan ssehat. Angka kematian bayi Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan penurunan cukup tinggi, namun diperlukan upaya yang sangat keras lagi untuk menurunkan AKB sehingga mencapai target. Berdasarkan perhitungan target yang ingin dicapai maka pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menetapkan target AKB yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2016-2021 turun menjadi 23/1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah). AKI di Kabupaten Kapuas pada tahun 2014 sebanyak 10 kasus. Pada tahun 2015 sebanyak 13 kasus sedangkan pada tahun 2016 angka kematian ibu sebesar 7 kasus. Pencapaian ini memang masih fluktuatif. Namum dengan program dan kegiatan yang terus berpihak pada keselamatan ibu melahirkan. AKI mencerminkan resiko yang dhadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, serta tersedianya dan penggunaan fasilitas kesehatan yang memadai (Profil Dinkes Kabupaten Kapuas, 2017). AKB di Kabupaten Kapuas pada tahun 2014 terbesar 7,07 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebanyak 19,07 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2016 jumlah kematian bayi sebesar 9,4 per 1000 kelahiran hidup. AKB di tahun2016 berhasil diturunkan hingga 49,3% (Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas, 2017). Program dan kegiatan yang dijalankan terus berpihak pada keselamatan ibu melahirkan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB. Berbagai upaya dilakukan diantaranya meningkatkan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, kelas ibu hamil, program kemitraan bidan dan dukun serta rumah tunggu kelahiran dan kelas ibu balita (Profil Kesehatan Kabupaten Kapuas, 2017). Angka kematian ibu bersalin di Puskesmas Pujon pada tahun 2017 tidak ada kasus kematian. Sedangkan pada tahun 2018 kasus kematian ibu sebanyak 3 orang dari jumlah ibu hamil 493 orang. Adapun penyebab kematian adalah perdarahan waktu bersalin. AKI disini dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan kurang baik saat hamil, dan terjadi berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, serta penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan yang kurang (Profil Puskesmas Pujon, 2018). AKB di Puskesmas Pujon pada tahun 2017 sebanyak 5 kasus dengan rincian penyebab langsung adalah distosia bahu 1 kasus, IUFD 1 kasus, aspiksia 3 kasus dari jumlah bayi 330 orang. Sedangkan pada tahun 2018 kasus kematian bayi sebanyak 6 kasus dengan rincian 3 kasus akibat infeksi, 2 kasus aspiksia, 1 kasus lahir mati dari jumlah bayi 296 orang (Profil Puskesmas Pujon, 2018). Berdasarkan laporan PWS KIA di Puskesmas Pujon tahun 2017, sasaran ibu hamil 330, ibu bersalin 330, nifas 330, bayi baru lahir 330.Adapun rincian berdasarkan kunjungan pada ibu hamil K1 sebanyak 468 (141,8%), K4 berjumlah 350 (106,06%). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan berjumlah 248 (75,1%), memilih bersalin difasilitas kesehatan sebanyak 54 (16,3%) dan di non fasilitas kesehatan 194 (58,7%). Kunjungan ibu nifas yaitu KF 1 berjumlah 250 (75,7%), KF 2 berjumlah 240 (72,7%) dan KF 3 berjumlah 197 (59,6%). Kunjungan neonatus yaitu KN 1 berjumlah 250 (75,7%), KN 2 berjumlah 240 (72,7%) dan KN 3 berjumlah 197 (59,6%). (Laporan PWS KIA Puskesmas Pujon, 2017). Pada tahun 2018 sasaran ibu hamil 323, ibu bersalin 323, ibu nifas 323, bayi baru lahir 296. Adapun rincian berdasarkan kunjungan ibu hamil K1 sebanyak 493 (153,56 %), K4 berjumlah 351 (108,67 %). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan berjumlah 287 (93,18 %), kunjungan ibu nifas yaitu KF1 berjumlah 286 (92,86 %), KF2 berjumlah 271 (87,99 %), KF3 berjumlah 246 (79,87 %) dan kunjungan neonatus yaitu KN1 berjumlah 288 (97,29 %), KN2 berjumlah 242 (81,75 %) dan KN3 berjumlah 242 (81,75 %) (Laporan PWS KIA Puskesmas Pujon, 2018). Ny. S merupakan salah satu pasien di Puskesmas Pujon. Ny. S melakukan pemeriksaan secara rutin, jarak antara fasilitas kesehatan dengan rumah pasien berjarak kurang lebih 1 km. Ny. S datang ke Puskesmas dengan kendaraan motor di antar oleh keluarganya. Permasalahan yang muncul selama hamil yaitu mual, muntah dan nafsu makan kurang pada trimester I, usia Ny. S 17 tahun putus sekolah karena faktor ekonomi ke bawah.Pelayanan yang diberikan di Puskesmas Pujon yaitu pelayanan meliputi Antenatal Care (ANC), bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas, keluarga berencana, imunisasi, dan pemeriksaan laboratorium. Berdasarkan latar belakang diatas masih tingginya kasus kematian ibu dan bayi di Puskesmas Pujon. Maka penulis tertarik mengambil kasus pada Ny. S untuk memberikan Asuhan Kebidanan Berkesinambungan dalam melaksanakan asuhan yang berkualitas mulai dari masa kehamilan sampai dengan persalinannya. Jika pasien yang sering bertatap muka dengan bidan melalui pemeriksaan ANC maka bidan mempunyai lebih banyak kesempatan untuk melakukan penapisan terhadap berbagai kemungkinan komplikasi yang mungkin muncul pada masa inpartu dan nifas. Beberapa kemungkinan komplikasi masa nifas dapat bidan deteksi secara dini melalui observasi, wawancara maupun pemeriksaan

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Laporan Tugas Akhir)
Subjects: 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111011 Nursing Specialties > 11101114 Midwifery
Divisions: Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma III Kebidanan
Supervisor: Wahyuni, Seri
Depositing User: Riyanti
Date Deposited: 08 Jun 2020 03:31
Last Modified: 08 Jun 2020 03:31
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/297

Actions (login required)

View Item View Item