Grafik receiver operating curve (ROC) untuk uji sensitifitas dan spesifisitas skor risiko cedera remaja data Riskesdas 2018 Penerapan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah tahun 2023

Febriani, Irene and Yani, Fina Ratih Wira Putri Fitri and Suryaputra, Aditya (2024) Grafik receiver operating curve (ROC) untuk uji sensitifitas dan spesifisitas skor risiko cedera remaja data Riskesdas 2018 Penerapan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah tahun 2023. Laporan Penelitian. Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Palangka Raya. (Submitted)

Text Laporan Akhir IRENE FEBRIANI S.Kep, M.K.M. (1).pdf Download (729kB)

Abstract

Grafik Receiver Operating Curve (ROC) untuk Uji Sensitifitas dan Spesifisitas Skor Risiko Cedera Remaja data Riskesdas 2018 Penerapan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah tahun 2023, Penelitian ini dilaksanakan oleh 1 tim dengan 3 anggota terdiri dari Ketua dari Dosen Kebidanan, Anggota 1 Dosen Keperawatan dan Anggota 2 PLP Gizi. Permasalahan penyakit didunia selain penyakit menular, pula semakin nmeningkat kasusnya pada penyakit tidak menular . cedera merupakan salah satunya, keadan cedera disebabkan oleh agen non biologis seperti erosi, gesekan, benturan, serta agen mekanik lainnya. Keadaan cedera bahkan berdampak pada terganggunya kegiatan sehari-hari penderita. Remaja merupakan masa penting dalam rentang kehidupan atau disebut masa transisi menjadi dewasa. Proses melewati masa transisi banyak dipengaruhi oleh perubahan fisik maupun psikologis yang memungkin remaja berisiko berperilaku yang membahayakan kesehatan. Cedera pada remaja mengalami tren peningkatan setiap tahunnya berdasarkan Riset Kesehatan Dasar per lima tahun. Telah didapatkan hasil dari analisis multivariat bahwa yang merhubungan dengan kejadian cedera pada remaja antara lain kesehatan mental emosional, penggunaan helm, konsumsi alkohol, wilayah tempat tinggal dan jenis kelamin. Penjelasan tentang hal yang berhubungan dengan terjadinya suatu luaran (disease) dapat dikembangkan kembali menjadi prediktor yang hasilnya memudahkan awam untuk mempraktikkannya. Hasil analisis statistik regresi jika diperluas dan kembangkan maka akan dapat sangat membantu peneliti untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu luaran. Hal ini dipermudah dengan adanya skoring. Penggunaan skoring dapat menjadi teknologi tepat guna bagi masyarakat khususnya dalam hal ini remaja, untuk memprediksi risiko terjadinya cedera. Instrumen skoring risiko cedera remaja telah dibuat dan dikembangkan, tetapi belum dilakukan uji sensitifitas dan spesifisitas. Uji ini akan menggambarkan apakah alat ukur baik atau tidak untuk digunakan. Analisis ROC dapat memfasilitas penghitungan sensitifitas dan spesifisitas terbaik dari semua kemungkinan hasil. Oleh karena itu tim peneliti akan mengambil data dari Gold Standar yang adalah pemeriksaan diagnosis cedera sepeti pemeriksaan otot, Range of Motion, palpasi, radiologi, ultrasonografi, Magnetic Resonance Imaging yang mana hal ini akan dikonfirmasi recall dari responden remaja, serta pengumpulan data masih dengan responden remaja yang sama menggunakan istrumen skoring risiko cedera remaja. Jumlah remaja yang masuk kedalam kriteria penelitian remaja berusia 15 -24 tahun yang berada di Sekolah Menengah Atas di Wilayah Kota Palangka Raya. Tahapan metode penelitian sebagaimana bagan alir yang disampaikan di bagian metode. Dimulai dari pengembangan skoring cedera yang telah dilakukan, review penelitian, perizinan, pengambilan data sesuai jumlah dan teknik pengambilan sampel. Litbang diperlukan untung mendukung kesehatan remaja dan menghentaskan permasalahan kesehatan remaja, tetapi fokus pada keadaan cedera. Beberapa permasalahan utama lain, seperti kesehatan reproduksi tidak dibahas. Ada pertanyaan peneliti mengenai kesahihan instrumen skor cedera pada remaji, sehingga layak digunakan. Dalam penelitian ini tidak ada hipotesis yang diangkat, hipotesis telah dijawab pada sebelumnya penentuan prediktor kejadian cedera remaja. Data awal penelitian telah dimiliki yaitu data sekunder Riskesdas 2018.

Actions (login required)

View Item