Wijayanti, Fitri Amelia (2024) Faktor-faktor penyebab stunting pada baduta usia 11-23 bulan di puskesmas pahandut kota Palangka Raya. Skripsi, PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN, KEMENKES POLTEKKES PALANGKA RAYA.
Text
SKRIPSI-FITRI AMELIA WIJAYANTI.pdf Download (7MB) |
Abstract
Latar Belakang: Stunting terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi 1000 hari pertama anak. Stunting memiliki risiko terjadinya penurunan kemampuan intelektual, produktivitas dan risiko mengalami penyakit degeneratif di masa depan. Pada tahun 2020 terdapat 18,5% anak stunting mengalami penurunan pada tahun 2021 menjadi 15% anak stunting dan mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 12,1% anak stunting di Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan berat badan lahir, riwayat ASI eksklusif, usia ibu, pendidikan ibu, riwayat KEK, imunisasi dasar dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada baduta di Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu baduta stunting usia 11- 23 bulan yang berjumlah 105 baduta. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara berat badan lahir p (0,005) dengan nilai OR (0,264), riwayat ASI eksklusif p (0,036) dengan nilai OR ( 4,561), usia ibu p (0,018) dengan nilai OR (3,000), pendidikan ibu p (0,001) dengan nilai OR (4,800), riwayat KEK p (0,001) dengan nilai OR (9,931), imunisasi dasar p (0,026) dengan nilai OR (3,056) dan pendapatan keluarga p (0,044) dengan nilai OR (2,566) dengan kejadian stunting baduta. Simpulan dan Saran: Ada hubungan Berat badan lahir, riwayat ASI eksklusif, usia ibu, pendidikan ibu, riwayat KEK, imunisasi dasar dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting.
Background: Stunting occurs due to a lack of nutritional intake in a child's first 1000 days. Stunting has a risk of decreased intellectual ability, productivity and the risk of experiencing degenerative diseases in the future. In 2020 there were 18.5% of stunted children, which decreased in 2021 to 15% of stunted children and decreased in 2022 to 12.1% of stunted children at the Pahandut Health Center in Palangka Raya City. Objective: To determine the relationship between birth weight, exclusive breastfeeding history, maternal age, maternal education, history of SEZ, basic immunization and family income with the incidence of stunting in under-five children at the Pahandut Health Center in Palangka Raya City. Research Methods: This study was an observational study using a cross sectional design. The population in this study was stunted infants aged 11-23 months, totaling 105 infants. Results: The results showed that there was an association between birth weight p (0.005) with OR value (0.264), exclusive breastfeeding history p (0.036) with OR value (4.561), maternal age p (0.018) with OR value (3.000), maternal education p (0, 001) with OR value (4.800), history of SEZ p (0.001) with OR value (9.931), basic immunization p (0.026) with OR value (3.056) and family income p (0.044) with OR value (2.566) with the incidence of stunting of infants. Conclusion and Suggestion: There is an association of birth weight, exclusive breastfeeding history, maternal age, maternal education, history of SEZ, basic immunization and family income with the incidence of stunting.
Item Type: | Tugas Akhir Mahasiswa (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Stunting, berat badan lahir, riwayat ASI eksklusif, usia ibu, pendidikan ibu, riwayat KEK, imunisasi dasar, pendapatan keluarga. |
Subjects: | 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1110 Nursing > 111006 Midwifery 11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1117 Public Health and Health Services |
Divisions: | Jurusan Kebidanan > Program Studi Diploma IV Kebidanan |
Supervisor: | Resmaniasih, Ketut and Meyasa, Lola |
Depositing User: | Fitri Amelia Wijayanti |
Date Deposited: | 24 Jan 2025 09:12 |
Last Modified: | 24 Jan 2025 09:12 |
URI: | http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/3441 |
Actions (login required)
View Item |