Gambaran sosial ekonomi keluarga dan pola makan balita stunting di Kecamatan Katingan Tengan Kabupaten Katingan

Dewi, Sonia Alfiani (2024) Gambaran sosial ekonomi keluarga dan pola makan balita stunting di Kecamatan Katingan Tengan Kabupaten Katingan. Laporan Tugas Akhir, DIPLOMA III GIZI, POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA.

Text LTA_Sonia Alfiani Dewi_FIX.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Salah satu dampak stunting adalah tidak optimalnya kemampuan kognitif anak yang akan berpengaruh terhadap kehidupannya ke depan. Tujuan: untuk mengetahui gambaran sosial ekonomi keluarga dan pola makan balita stunting di Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui “Gambaran Sosial Ekonomi Keluarga dan Pola Makan Balita Stunting di Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan”. Hasil dan Pembahasan: Jenis kelamin balita sebanyak 50% laki-laki dan 50% perempuan. Rata-rata umur balita adalah 26,9 bulan, dengan tinggi badan rata-rata 79,4 cm. Umur ibu balita yang diteliti berkisar antara 19-47 tahun dengan pendidikan sebagian besar lulusan SMA sederajat, dan sebagian besar ibu tidak berkerja yaitu sebanyak 93,3%. Sosial ekonomi keluarga sebagian besar stabil. Sedangkan, pola makan balita kurang baik. Kesimpulan: Karakteristik jenis kelamin balita yaitu perempuan 15 orang dan laki-laki 15 orang dengan umur balita berkisar antara 12-47 bulan, dengan tinggi badan rata-rata 79,4 cm. Karakteristik umur ibu yaitu kisaran antara 19-47 tahun dengan pendidikan ibu sebagian besar tamat SMA yaitu sebanyak 50%, status pekerjaan ibu sebagian besar tidak bekerja yaitu sebanyak 93,3%. Sosial ekonomi keluarga meliputi jumlah anggota keluarga dengan jumlah anggota keluarga ≤4 sebanyak 14 dan >4 sebanyak 16 keluarga. Ketahanan pangan keluarga sebagian besar tidak baik yaitu sebanyak 93,3%. Pendapatan keluarga sebagian besar stabil yaitu sebanyak 90%. Pola makan balita stunting sebagian besar kurang baik yaitu sebesar 60% dari responden yang diteliti.

Background: Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition so that children are shorter for their age. One of the impacts of stunting is that children's cognitive abilities are not optimal, which will affect their future lives. Objective: to find out the socio-economic picture of families and the eating patterns of stunted toddlers in Katingan Tengah District, Katingan Regency. Research Method: This type of research is descriptive research to determine "Socioeconomic Description of Families and Eating Patterns of Stunting Toddlers in Katingan Tengah District, Katingan Regency". Results and Discussion: The gender of toddlers is 50% male and 50% female. The average age of toddlers is 26.9 months, with an average height of 79.4 cm. The age of the mothers of toddlers studied ranged from 19-47 years, with the majority of their education being high school graduates or equivalent, and the majority of mothers not working, namely 93.3%. The family's socioeconomic status is mostly stable. Meanwhile, toddlers' diets are not good. Conclusion: The gender characteristics of toddlers are 15 girls and 15 boys with toddler ages ranging from 12-47 months, with an average height of 79.4 cm. The characteristics of the mother's age range from 19-47 years, with the majority of the mother's education having completed high school, namely 50%, the employment status of the majority of the mother is not working, namely 93.3%. Family socio-economics includes the number of family members with ≤4 family members as many as 14 and >4 as many as 16 families. Most families' food security is not good, namely 93.3%. Family income is mostly stable, namely 90%. The diet of stunted toddlers is mostly poor, namely 60% of the respondents studied.

Actions (login required)

View Item