Pandangan sosial budaya terhadap ASI eksklusif di wilayah Panarung Palangkaraya

Hervilia, Dwirina and Dhini, Dhini and Munifa, Munifa (2016) Pandangan sosial budaya terhadap ASI eksklusif di wilayah Panarung Palangkaraya. Indonesian Journal of Human Nutrition, III (1). pp. 63-70. ISSN E-ISSN 2355-3987

[img] Text
Pandangan Sosial Budaya Terhadap ASI Eksklusif di Wilayah Panarung Palangka Raya Indonesian Journal of Human Nutrition.pdf

Download (338kB)
[img] Text
TURN IT IN - Pandangan Sosial Budaya terhadap ASI Eksklusif di Wilayah Panarung Palangkaraya(3).pdf

Download (2MB)
[img] Text
Review Sejawat - Pandangan Sosial Budaya Terhadap ASI Eksklusid di Wilayah Kerja Puskesmas Panarung.pdf

Download (321kB)
Full text available at: https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/...

Abstract

Faktor sosial budaya merupakan suatu faktor pendorong yang cukup kuat terhadap seseorang untuk berperilaku. Faktor sosial budaya ini yang membentuk seorang ibu bersedia memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Lingkungan sosial yang mendukung ASI eksklusif akan mempengaruhi sikap ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Menurut laporan bulanan di Puskesmas Panarung pada bulan September 2015 angka cakupan ASI eksklusif sebesar 5,81%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sikap dan faktor sosial budaya ibu terhadap ASI eksklusif. Metode yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif, dengan cara mengeksplorasi sumber-sumber informasi melalui wawancara mendalam kepada ibu dan tenaga kesehatan di Puskesmas sebagai informan. Dilakukan juga observasi partisipatif kepada ibu dan bayi. Berdasarkan hasil penelitian, semua informan berpendapat bahwa makanan yang paling bagus diberikan untuk bayi adalah ASI. Tetapi dalam pelaksanaannya, para ibu merasa masih banyak menghadapi kesulitan. Tenaga kesehatan bersikap positif dan menganggap bahwa kemauan ibu untuk memberikan ASI eksklusif merupakan kunci keberhasilan. Informan
percaya akan adanya makanan pelancar ASI dan sebagian besar menjawab bahwa sayuran hijau yang dapat memperlancar produksi ASI, seperti daun katuk, pucuk pepaya, dan kacang-kacangan. Makanan prelakteal yang diberikan berupa madu hutan, air kopi, santan kental, air gula merah, dan susu
formula. Makanan prelakteal dipercaya secara turun temurun, contohnya untuk memberikan madu hutan karena manis, air kopi supaya tidak step dan santan kental untuk membersihkan perut. Pemberian makanan bayi yang dilakukan informan paling banyak dipengaruhi oleh orang tua. Ada juga peran bidan, tetangga, posyandu, dan ada juga yang mencari informasi sendiri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah menurut informan sosial budaya sangat mempengaruhi, ibu bayi sangat terpaku dan patuh dengan adat kebiasaan. Karena banyak informasi-informasi yang berdasar pada sosial budaya tidak relevan dengan informasi kesehatan.

Item Type: Jurnal Artikel
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1601 Anthropology > 160104 Social and Cultural Anthropology
Divisions: Jurusan Gizi > Program Studi Diploma III Gizi
Depositing User: Irene Febriani
Date Deposited: 26 May 2020 07:21
Last Modified: 26 May 2020 07:22
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/429

Actions (login required)

View Item View Item