Hubungan ketuban pecah dini pada ibu bersalin dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya

Raya, Sari (2018) Hubungan ketuban pecah dini pada ibu bersalin dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Skripsi, PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN (PROFESI KEBIDANAN), POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

Text TUGAS AKHIR LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB)

Abstract

Latar Belakang: Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target MDG 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi di kota Palangka Raya pada tahun 2016 tercatat 1.18/1000 kelahiran hidup. Asfiksia neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir. KPD merupakan salah satu penyebab kejadian asfiksia neonatorum. Berdasarkan data register RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya pada Januari sampai Juli tahun 2017 sebanyak 38 bayi lahir mengalami asfiksia neonatorum (70,4%) dari 54 kasus ketuban pecah dini (KPD) pada ibu bersalin KPD merupakan salah satu penyebab asfiksia neonatorum. Tujuan Penelitian : Hubungan Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Metode Penelitian : Jenis penelitian survey analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 54 dengan variabel bebas ketuban pecah dini variabel terikat asfiksia neonatorum, variabel luar usia, pendidikan, pekerjaa. Analisis univariat menggunakan distribusi, frekuensi, dan presentasi. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil : hasil uji statistik chi square menunjukan ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan asfiksia neonatorum dengan nilai p = 0.026. Saran : dapat dilanjutkan penelitian serupa yang memuat lebih banyak lagi analisis hubungan dengan kejadian Asfiksia Kesimpulan : Ada hubungan antara ketuban pecah dini pada ibu bersalin dengan kejadian asfiksia neonatorum.

Actions (login required)

View Item