Pengaruh penambahan ekstrak daun kelor (moringa oleifera) dan daun katuk (sauropus androgynus) terhadap mutu organoleptik dan daya terima pada mie hijau

Ramadhanti, Putri (2021) Pengaruh penambahan ekstrak daun kelor (moringa oleifera) dan daun katuk (sauropus androgynus) terhadap mutu organoleptik dan daya terima pada mie hijau. Skripsi, PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA, POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA.

[img] Text
SKRIPSI PUTRI RAMADHANTI (BARU)-dikonversi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Mie basah merupakan salah satu jenis mie yang disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa.Makanan ini sudah dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia dan merupakan makanan yang paling sering dikonsumsi sebagai sarapan maupun selingan. Hal ini, berarti mie basah memiliki kadarenergi yang tinggi dan terbatas dalam kadar protein, serat, dan mineral. Oleh karena itu, perlu dilakukan penambahan bahan lain untuk melengkapi kandungan gizinya. Salah satu sumber pangan dimaksud berupa ekstrak daun kelor.Daun kelor kaya akan vitamin dan mineral serta mengandung protein relatif tinggi yaitu 6,7%. Selain kelor, tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia yang juga memiliki sifat fungsional adalah daun katuk. Daun katuk mengandung 7% protein dan serat kasar sampai 19%. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk memformulasikan ekstrak daun kelor dan daun katuk ke dalam bahan-bahan pembuat mie basah untuk menciptakan inovasi pangan yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.

Tujuan : Menganalisis pengaruh penambahan ekstrak daun kelor dan daun katuk terhadap mutu organoleptik dan daya terima pada mie hijau.

Metode Penelitian : Penelitian ini memakai penelitian eksperimentaldengan design penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan penambahan ekstrak daun kelor dan daun katuk, yaitu 10%:90%, 20%:80%, 30%:70% dan 40%:60%. Mutu organoleptik dan daya terima dilakukan oleh 30 orang panelis agak terlatih dan tidak terlatih. Mutu organoleptik dan daya terima dianalisis menggunakan uji Kruskall-Wallis.

Hasil : Berdasarkan hasil analisis uji organoleptik diperoleh hasil bahwa adanya pengaruh penambahan ekstrak daun kelor dan daun katukpada pembuatan mie hijau yang menunjukkan perbedaan pada aspek rasa dan warna. Penambahan ekstrak daun kelor dan daun katuk yaitu adanya pengaruh (p<0,05) terhadap uji daya terima warna pada mie hijau. Dari segiwarna secara keseluruhan tertinggi adalah P4 (ekstrak daun kelor dan daun katuk 40% = 30 ml) dengan persentase 36,67% panelis menyatakan mie hijau sangat menarik.

Kesimpulan : Penambahan ekstrak daun kelor dan daun katukpada P4 (ekstrak daun kelor dan daun katuk 40% = 30 ml) mempengaruhi aspek rasa dan warna.

Item Type: Tugas Akhir Mahasiswa (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: daun kelor, daun katuk, mutu organoleptik, dan daya terima
Subjects: 09 ENGINEERING > 0908 Food Sciences > 090805 Food Processing
09 ENGINEERING > 0908 Food Sciences
Divisions: Jurusan Gizi > Program Studi Diploma IV Gizi
Supervisor: Kusfriyadi, Mars Khendra and Sera, Agnescia Clarissa
Depositing User: Putri Ramadhanti
Date Deposited: 29 Mar 2022 08:11
Last Modified: 29 Mar 2022 08:11
URI: http://repo.polkesraya.ac.id/id/eprint/1155

Actions (login required)

View Item View Item