Aktivitas Antioksidan dan Kesan Sensoris Konsumen terhadap Berbagai Formulasi Teh Uru Lewu (Eustachys paspaloides)

Sera, Agnescia Clarissa and Oktaviyani, Prisilia (2022) Aktivitas Antioksidan dan Kesan Sensoris Konsumen terhadap Berbagai Formulasi Teh Uru Lewu (Eustachys paspaloides). Laporan Penelitian. Poltekkes Kemenkes Palangkaraya, Palangkaraya. (Unpublished)

Text Laporan Penelitian 2022 (Agnescia Sera & Prisilia Oktaviyani).docx Download (2MB)

Abstract

Sejak lampau, masyarakat adat Dayak Kalimantan Tengah telah memanfaatkan tanaman lokal sebagai makanan maupun obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit, meningkatkan stamina dan memperpanjang umur. Salah satunya tanaman uru lewu (Eustachys paspaloides) yang dipercaya dapat merapatkan kembali organ kewanitaan pasca melahirkan. Namun, hal ini belum dibuktikan secara empiris. Uji fitokimia menunjukan tanaman ini mengandung tiga senyawa yang berpotensi sebagai antikanker dan dua senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada uru lewu. Karena kandungan senyawa bioaktifnya, uru lewu dapat diformulasikan menjadi minuman herbal, dalam bentuk teh. Tiga formulasi teh: F1 (100% uru lewu); F2 (80% uru lewu dan 20% teh hitam) serta F3 (60% uru lewu dan 40% teh hitam) dibuat dan diuji kepada 100 orang panelis konsumen untuk mengetahui kesan sensorisnya. Hasil uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH menunjukkan nilai IC50 pada uru lewu dan teh hitam berturut-turut 133.77 mg/kg dan 345.01 mg/kg. Hal ini berarti aktivitas antioksidan pada uru lewu hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari teh hitam. Aktivitas antioksidan pada uru lewu tergolong sedang, sedangkan pada teh hitam tergolong lemah. Formulasi teh F3 dengan kombinasi 60% uru lewu dan 40% teh hitam merupakan formulasi yang paling disukai konsumen berdasarkan atribut warna, aroma dan rasa teh.

Kata kunci: antioksidan, sensoris, teh, uru lewu

Actions (login required)

View Item