Hubungan antara frekuensi merokok dengan indeks massa tubuh(imt) mahasiswa fakultas teknik Universitas Palangka Raya

Yuliana, Yuliana (2017) Hubungan antara frekuensi merokok dengan indeks massa tubuh(imt) mahasiswa fakultas teknik Universitas Palangka Raya. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Diploma III Gizi, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.

Text (Hubungan antara frekuensi merokok dengan indeks massa tubuh ( imt)) ABSTRAK.docx Download (15kB)

Abstract

Menurut Riskesdas 2010 Secara nasional prevalensi perokok tahun 2010 sebesar 34,7 %. Prevalensi perokok tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar (28,3%). dan terendah di Sulawesi Tenggara sebesar (22,3%). Secara nasional, rata rata jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari oleh lebih dari separuh (52,3%) perokok adalah 1-10 batang. Sekitar dua dari lima perokok saat ini rata-rata merokok sebanyak 11-20 batang perhari, sedangkan prevalensi yang merokok rata-rata 21-30 batang perhari dan lebih dari 30 batang perhari masing-masing sebanyak 4,7%dan 2,1%. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional, jumlah sampel sebanyak 87 orang. Data frekuensi merokok diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner, untuk data IMT dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil penelitian diperoleh frekuensi merokok rata-rata 6 batang perhari, sedangkan IMT rat-rata 22,57 kg/m². Hasil uji statistik menggunakan uji rank spearman diperoleh p=0,684 yang artinya tidak ada hubungan antara frekuensi merokok dengan indeks massa tubuh (IMT) mahasiswa Teknik Universitas Palangka Raya, hasil ini bisa saja di pengaruhi oleh faktor lain seperti keluarga, lingkungan dan pengetahuan. Adanya upaya edukasi terhadap kesehatan dan gizi di lingkungan mahasiswa sangat membantu guna meningkatkan kesadaran dalam pola hidup sehat.

Actions (login required)

View Item