Hubungan paparan asap rokok, indeks massa tubuh (IMT), dan kadar hemoglobin terhadap kejadian dismenore di MAN kota Palangka Raya

Z, Reni (2024) Hubungan paparan asap rokok, indeks massa tubuh (IMT), dan kadar hemoglobin terhadap kejadian dismenore di MAN kota Palangka Raya. Skripsi, PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN, KEMENKES POLTEKKES PALANGKA RAYA.

Text Skripsi Reni. Z.pdf Download (3MB)

Abstract

Salah satu masalah menstruasi yang paling sering dialami oleh remaja putri adalah dismenore, yang merupakan nyeri dibagian perut bawah selama menstruasi tanpa adanya perubahan pada alat genital. Tingginya angka morbiditas dari dismenore primer kurang mendapat perhatian dari dunia medis, dikarenakan banyak wanita yang di kondisikan untuk menerima rasa sakit itu sebagai sesuatu yang normal, bersifat psikis walaupun hal tersebut menghambat aktivitas mereka sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup wanita. Untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok, indeks massa tubuh (IMT), dan kadar hemoglobin terhadap kejadian dismenore. Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini sampel yang digunakan ialah remaja putri MAN Kota Palangka Raya. Instrumen Penelitian yang digunakan lembar isian dan kuesioner. Analisa data dilakukan menggunakan uji Chi Square. Hasil uji statistik menunjukkan mayoritas responden terdapat dalam kategori terpapar 53 responden yang terpapar asap rokok dan 45 responden (84,9%) mengalami dismenore. Pada variable indeks massa tubuh (IMT) sebagian besar dalam kategori normal (18.5 – 25.0) sebanyak 79 responden (100%) yang indeks massa tubuh (IMT) pada kategori normal (18.5-25.0) dan 67 responden (84,8%) mengalami dismenore. Untuk variable kadar hemoglobin mayoritas dalam kategori anemia (<12 gr/dl) sebanyak 72 responden (100%) yang memiliki kadar hemoglobin <12 gr/dl dan 67 responden (93,1%) mengalami dismenore. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh (p=0,001) dan kadar hemoglobin (p=0,000) terhadap kejadian dismenore, dan tidak ada hubungan yang signifikan antara paparan asap rokok (p=0,05) terhadap kejadian dismenore. Oleh karena itu, agar terhindar dismenore, remaja dapat berolahraga secara rutin, menjaga pola nutrisi baik disekolah maupun luar sekolah seperti hindari konsumsi junk food dan selalu konsumsi makanan yang mengandung zat besi.

One of the menstrual problems most often experienced by young women is dysmenorrhea, which is pain in the lower abdomen during menstruation without any changes to the genitals. The high morbidity rate of primary dysmenorrhea receives little attention from the medical world, because many women areconditioned to accept the pain as something normal, psychological in nature even though it hinders their daily activities and reduces the quality of women's lives. To determine the relationship between exposure to cigarette smoke, body mass index (BMI), and haemoglobin levels on the incidence of dysmenorrhea. This research uses an analytical observation method with a cross sectional approach. In this study, the sample used was girl adolescents from MAN KotaPalangka Raya. The research instruments used were fill-in sheets and questionnaires. Data analysis was carried out using the Chi Square test. The statistical test results showed that the majority of respondents were in the exposed category, 53 respondents were exposed to cigarette smoke and 45 respondents (84.9%) experienced dysmenorrhea. In the body mass index (BMI) variable, most were in the normal category (18.5 - 25.0), as many as 79 respondents (100%) had body mass index (BMI) in the normal category (18.5-25.0) and 67 respondents (84.8%) experienced dysmenorrhea. For the haemoglobin level variable, the majority were in the anemia category (<12 gr/dl) as many as 72 respondents (100%) had haemoglobin levels <12 gr/dl and 67 respondents (93.1%) experienced dysmenorrhea. The results of statistical tests showed that there was a significant relationship between body mass index (p=0.001) and haemoglobin levels (p=0.000) on the incidence of dysmenorrhea, and there was no significant relationship between exposure to cigarette smoke (p=0.05) on the incidence of dysmenorrhea. Therefore, to avoid dysmenorrhea, adolescents can exercise regularly, maintain nutritional patterns both at school and outside of school, such as avoiding consuming junk food and always consuming foods that contain iron.

Actions (login required)

View Item